SRAGEN- Dua mantan pemimpin daerah di Sragen dan Karanganyar, Agus Fatchur Rahman dan Paryono, sama-sama tak ambil pusing dengan istilah Daerah Pemilihan (Dapil) neraka yang disematkan untuk wilayah Jateng IV (Sragen-Karanganyar-Wonogiri) di Pileg DPR RI 2019. Sebaliknya, mereka meyakini salah satu kunci utama untuk memenangkan persaingan di Pileg DPR RI adalah mendekat dan meraih dukungan rakyat.
Mantan Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman dan mantan Wabup Karanganyar, Paryono sama-sama bakal maju sebagai Caleg DPR RI. Agus bakal maju dari Partai Golkar sedang Paryono berangkat dari PDIP.
“Menurut saya tidak ada dapil neraka atau surga di Pemilu 2019. Saya justru melihat kaya Mas Danar, Mas Begug atau Mas Paryono di Karanganyar itu, kalau beliau bisa mengolah wilayah masing-masing dengan maksimal, maka akan membuahkan hasil yang sangat bagus,” papar Agus di sela rapat konsolidasi partainya di DPD Golkar, akhir pekan lalu.
Menurut Ketua DPD Golkar Sragen itu, sebagai mantan pemimpin daerah di masing-masing wilayah, tentu memiliki modal popularitas dan kedekatan dengan rakyat. Sehingga ia menilai sesuatu yang positif jika para putra daerah dan mantan pemimpin daerah bisa menjadi DPR RI semua.
Lebih lanjut, Agus menyampaikan salah satu kunci untuk bisa memenangkan persaingan adalah menjalin komunikasi, konsolidasi dan koordinasi. Termasuk dirinya yang juga akan memaksimalkan jalinan koordinasi networking tak hanya di struktur partai, jaringan relasan, namun juga simpatisan yang selama ini sudah memiliki kedekatan emosional dalam berbagai event politik.
“Saya kira semua punya peluang. Kuncinya hanya silaturahmi. Asal teman-teman dengar kami maju, saya kida secara alamiah mereka akan memberikan dukungan,” terangnya.
Senada, Paryono tak menafikan soal Dapil Jateng IV yang secara nasional memang disebut-sebut sebagai Dapil neraka. Menurutnya istilah itu mungkin dikarenakan para Caleg DPR RI di Dapil Jateng IV dianggap petarung-petarung yang punya pengakaman serta incumbent.
Meski demikian, baginya tidak masalah dengan istilah Dapil neraka. Sebab ia meyakini garis perjuangan yang diusungnya adalah kedekatan dengan rakyat.
“Yang mana, namanya dapil neraka itu yanv gimana saya juga bingung. Karena kalau dekat dengan rakyat seperti ini, maka rakyat sudah barang tentu juga akan menemani perjuangan kita,” paparnya ditemui di acara peringatan Hari Tani di Sambirejo, Sragen dua hari lalu.
Wakil Ketua DPD PDIP Jateng itu mengaku tak takut nama besar incumbent di Dapil IV. Untuk target PDIP sendiri, Paryono menyebut Dapil IV setidaknya diharapkan bisa meraup tiga kursi dari dua kursi yang sudah diraih di Pileg 2014.
“Syukur-syukur bisa empat kursi. Tapi kalau 3 pasti, kalau 4 bermimpi dan kita berharap,” tandasnya. Wardoyo