Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Aksi Brutal 3 Pelajar SMPN Jenar Sragen Smackdown dan Injak-Injak Wajah Seorang Siswa, Ternyata Berawal Dari Ejekan Wani Pora. Satu Pelaku Dikenal Sebagai Tukang Pukul 

Siswa pelaku pengeroyokan brutal di SMPN Jenar merangkul korbannya di Mapolsek Jenar. Foto/Wardoyo

SRAGEN-  Teka-teki pemicu aksi pengeroyokan sadis tiga siswa di SMPN Jenar terhadap satu temannya di kelas sekolah tersebut Senin (10/9/2018) akhirnya terjawab. Selain persoalan salah tulis absensi, salah satu siswa pelaku berinisial AF (14) memang dikenal sebagai algojo dan suka kelahi.

Aksi pengeroyokan hingga menginjak-injak wajah yang dialami SAQ (14) asal Kandangsapi, Jenar itu sebenarnya dipicu masalah sepele.

“Sebenarnya yang ada masalah itu W (14). Tapi dia enggak berani, lalu ejek-ejekan wani pora (berani tidak), wani pora. Karena dia nggak berani, akhirnya dia bilang ke temannya yang berinisial AF (14) yang maju. Kalau AF ini memang dikenal suka berkelahi,” papar Kapolsek Jenar, AKP Handoyo mewakili Kapolres AKBP Arif Budiman, Kamis (13/9/2018).

Menurutnya, ketiga siswa pelaku sempat diantar ke Polsek Jenar oleh pihak sekolah berikut orangtu pelaku. Di hadapan Polsek, kemudian persoalan itu diselesaikan secara mediasi dengan menghadirkan korban berikut orangtuanya.

Ketiga pelaku menyatakan minta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi lagi. Sementara pihak korban dan orangtuanya akhirnya bersedia memaafkan.

Atas kejadian itu, Kapolsek mengimbau kepada orangtua agar senantiasa mengawasi pergaulan anak-anaknya. Jangan sampai terjerumus pada pergaulan negatif dan perilaku yang tidak benar.

Seperti diberitakan, hanya gara-gara salah tulis absensi, SAQ (14) babak belur di-smackdown tiga temannya masing-masing berinisial W (14), N (14) dan AF (14). Ironisnya aksi brutal itu terjadi dengan masih berseragam sekolah di dalam kelas.

Data yang dihimpun, kejadian bermula ketika korban salah mengisi absensi untuk W beberapa hari sebelumnya. Seketika, W memprotes karena merasa absensi dirinya tidak sesuai.

Sempat mereda, ternyata persoalan absensi itu menyisakan dendam membara di hati W. Pada hari kejadian, W kemudian mengungkit kembali persoalan itu.

Ia makin kalap dan kemudian menyantrap SAQ di kelas. Rupanya persoalan W membuat anggota gengnya, N dan AF, turut emosi. N kemudian menghampiri SAQ dan  menyenggolkan badannya dengan keras hingga membuat SAQ terjatuh di lantai.

Melihat korban tersungkur di lantai, datang AF yang kemudian ikut-ikutan mengeroyok SAQ.

AF malah brutal dan langsung menginjak wajah SAQ yang sudah terkapar di lantai. Merada tak imbang jumlah, SAQ hanya bisa pasrah menjadi bulan-bulanan W dan anggota gengnya.

Setelah puas menganiaya, tiga bocah bengal itu kemudian meninggalkan SAQ yang kesakitan.

Akibat pukulan dan injakan, membuat wajah SAQ lebam dan kesakitan. Atas kejadian itu, korban mengadu ke orangtuanya. Tak terima putranya dihajar, orangtua korban melapor ke sekolah dan ke Polsek Jenar. Wardoyo

Exit mobile version