JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Aksi Bunuh Diri di Pagi Buta Gemparkan Tangen Sragen. Seorang Nenek Ditemukan Tewas Nggantung di Pohon Mangga 

Ilustrasi evakuasi warga gantung diri. Foto/Dok JSnews
   
Tim Inafis Polres dan Polsek Tangen saat mengevakuasi jasad nenek di Jenar yang ditemukan gantung diri, Minggu (9/9/2018). Foto/Wardoyo

SRAGEN- Warga di Dukuh Towo RT 14, Desa Denanyar, Tangen digemparkan dengan aksi bunuh diri yang dilakukan seorang nenek, Paniyem (75). Nenek berusia 75 tahun itu ditemukan nekat mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung diri di pohon mangga di depan rumah korban.

Insiden itu diketahui sekitar pukul 06.00 WIB. Jasad korban kali pertama ditemukan oleh Nurvita Dewi (20) warga Dukuh Towo RT 14, tetangga dekat korban.

Pagi itu, Vita mendadak dikejutkan dengan kondisi Mbah Paniyem yang sudah meregang nyawa dalam posisi menggantung di pohon mangga. Sontak ia langsung berteriak histeris memonta tolong warga lain.

Baca Juga :  Berkah Hari Raya Idul Fitri Toko Pusat Oleh-oleh di Sragen Diserbu Pembeli

Dalam sekejap, lokasi kejadian dipadati warga yang penasaran. Tak lama berselang, tim Polsek Tangen dipimpin Kapolsek dan tim Inafis Polres tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi dan olah TKP.

Jasad nenek malang itu kemudian diturunkan dan dilepaskan dari tali gantungan yang melilit di leher. Jasad korban kemudian dilakukan identifikasi dan visum oleh petugas.

Kapolres Sragen, AKBP Arif Budiman melalui Kapolsek Tangen, AKP Sartu membenarkan kejadian itu. Menurutnya dari pemeriksanaan bersama unit kesehatan dari Puskesmas Tangen, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan.

Baca Juga :  Karang Taruna Bina Karya Muda di Sragen Menggelar Acara Takbir Keliling Hari Raya Idul Fitri 1445 H Diiringi Musik Drumband

Menurutnya, kejadian tersebut merupakan murni bunuh diri dengan cara gantung diri.

“Tidak ditemukan tanda tanda kekerasan pada tubuh korban dan korban meninggal dunia murni akibat gantung diri,” papar AKP Sartu.

Selanjutnya pihak keluarga keberatan jika jenazah korban di otopsi lebih lanjut. Menurut Ruboko (52) Kepala desa Denanayar, pihak kerabat sudah menerima sebagai musibah dan menghendaki agar jenasah segera dimakamkan. Sementara penyebab aksi gantung diri itu kini masih dalam penyelidikan. Wardoyo

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com