JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Bus Maut yang Terjun ke Jurang Ternyata Kelebihan Muatan dan Lalai Uji Kir

Foto kondisi bus yang kecelakaan maut di Cikidang, Sukabumi. Foto/Teras.id
   
Foto kondisi bus yang kecelakaan maut di Cikidang, Sukabumi. Foto/Teras.id

JAKARTA –  Kecelakaan maut di jurang kawasan Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat, ternyata  disebabkan faktor kelebihan muatan. Di samping itu, ternyata bus tersebut sudah empat kali tidak melakukan uji kir.

Fakta tersebut terungkap dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan terhadap bus rombongan karyawan dealer motor Honda, PT Catur Putra Group (CPG) di Cikidang, Sukabumi.

“Uji kir terakhir tahun 2016, jadi sudah tidak diperpanjang selama dua tahun atau sebanyak empat kali tidak lakukan uji kir,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setyadi, saat dihubungi di Jakarta, Minggu, 9 September 2018.

 

Keterangan itu diperoleh karena Budi meminta langsung informasi dan bukti dokumen dari petugas penguji kir di Jakarta. Dalam uji kir terakhir pun, kata Budi, maksimal penumpang yang bisa diangkut oleh bus ini hanyalah 32 orang. Tapi saat kejadian, ternyata bus mengangkut sekitar 38 penumpang. “Jadi ada kelebihan 6 penumpang,” ujarnya.

Baca Juga :  Hanya PDIP dan PKS yang Diprediksi Menjadi Oposisi bagi Prabowo-Gibran

 

Bus rombongan karyawan CPG ini mengalami kecelakaan pada Sabtu siang, pukul 12.00 WIB, 8 September 2018, di Jalan Raya Penghubung Cibadak – Palabuhanratu, di Kampung Bantarselang RT 02/11 Desa Cikidang Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi.

Bus bernopol B 7025 SGA masuk ke jurang sedalam 31 meter dan menyebabkan 23 dari 38 penumpang meninggal dunia.

 

Menurut Budi, kondisi geografi jalan di Cikidang menuju Pelabuhanratu yang dilalui bus juga sangat rawan. Budi mengatakan, jalan provinsi tersebut memang memiliki banyak kekurangan, seperti minim penerangan di malam hari, minim marka dan rambu jalan, tidak ada penghalang jalan yang memadai. “Hanya tinggal patok saja, penghalang sudah tak ada,” ujarnya.

Baca Juga :  Yusril Nilai Permintaan untuk Mendiskualifikasi Gibran dalam Pilpres Terlambat

 

Selain itu, jalan turunan yang menjadi lokasi kecelakaan berbentuk huruf S dengan tikungan tajam. Seharusnya pengemudi langsung berbelok ke kiri. Namun kata Budi, sang supir justru terus lurus sehingga menabrak gundukan tanah di pinggir jalan dan jatuh ke jurang. Tapi bus hanya jatuh sekitar 30 meter, tidak sampai ke jurang paling bawah dalam kecelakaan di Sukabumi tersebut.

www.tempo.co

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com