JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Hadir di Nikahan Anak Buah, Kapolres Sragen Beri Kado Puisi dan Didaulat Jadi Ustadz. Nggak Nyangka, Tauziyahnya Sangat Menyentuh

Kapolres Sragen, AKBP Arif Budiman saat memberikan tauziyah di hadapan Kasat Tahti, Iptu Slamet yang kembali naik pelaminan menyunting istri pujannya, Sabtu (1/9/2018). Foto/Wardoyo
   
Kapolres Sragen, AKBP Arif Budiman saat memberikan tauziyah di hadapan Kasat Tahti, Iptu Slamet yang kembali naik pelaminan menyunting istri pujannya, Sabtu (1/9/2018). Foto/Wardoyo

SRAGEN-  Aura kebahagiaan terpancar di wajah Kasat Tahanan dan Barang Bukti (Tahti) Polres Sragen, Iptu Slamet, Sabtu (1/9/2018). Mengenakan seragam jas lengkap berkalung untaian bunga, perwira yang akrab disapa Kiai Slamet itu duduk di kursi pelaminan dalam sebuah pesta kecil di RM Rosojoyo Sragen.

Di sampingnya, sang pujaan hati, Tri Wahyuningsih tampak mendampingi dengan wajah berseri-seri. Ya, pagi tadi menjadi momen membahagiakan bagi kedua mempelai usia senja itu.

Iptu Slamet resmi melepas status dudanya dengan menyunting Tri Wahyuningsih. Pucuk pimpinan Polres dan jajaran Perwira hadir menjadi saksi pernikahan mereka.

Baca Juga :  Tingkatkan Pembangunan Desa Toyogo Sragen, Blesscon Kucurkan Dana CSR

Meski digelar sederhana, prosesi resepsi tetap berjalan khidmat bertabur kebahagiaan. Namun yang menyita perhatian tentu kehadiran Kapolres AKBP Arif Budiman yang mendadak menjadi ustadz di acara pernikahan itu.Pucuk pimpinan Polres itu memang didaulat oleh pihak mempelai untuk memberi tauziyah.

Naik ke panggung pelaminan, AKBP Arif kemudian mengawali tauziyah dengan membacakan puisi romantis untuk anak buahnya itu.

“Orang memanggilmu Pak Slamet, ada juga yang memanggilmu Kiai Slamet, Slamet Propolis.

Engkau terkenal bukan karena berbuat kriminal…”

Kemudian puisi berlanjut ke romantisme  dan harapan untuk Iptu Slamet yang mengarungi nahkoda rumah tangganya untuk kali kedua.

Baca Juga :  OPTIMALISASI LORONG SEKOLAH MENJADI LORONG LITERASI

Satu kalimat yang cukup menyentuh juga disampaikan Kapolres. Ia berpesan bahwa kunci kebahagiaan dalam rumah tangga itu adalah saling menerima kekurangan pasangan.

“Yang terbaik itu bukanlah yang datang dengan segala kelebihan. Tapi yang mampu bertahan dengan segala kekurangan,” ucap Kapolres.

Selepas tauziyah, Kapolres mengakhiri dengan mendoakan keduanya agar bisa menjalani kehidupan baru di usia senja dengan sakinah, mawadah dan warahmah. Wardoyo

 

 

 

 

 

 

 

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com