Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Keindahan Kampung Pelangi Sragen Mulai Terancam Buangan Sampah, Babinsa Perintis dan Warga Rame-rame Pagari Jembatan Garuda 

Ketua RT 1 Kampung Pelangi Sragen Tengah, Serka Suripto saat memimpin warga memagari Jembatan Garuda untuk memblokir ulah pembuang sampah ke sungai Garuda, Minggu (2/9/2018). Foto/Wardoyo

SRAGEN- Masih ingat dengan keindahan Kampung Pelangi di Sragen Tengah, yang sempat menyita perhatian karena warna-warninya itu. Ya, di tengah geliat warga di kampung itu untuk mempercantik kampung, perjuangan mereka justru kini terusik oleh ulah oknum yang masih nekat membuang sampah di Sungai Garuda.

Secara geografis, Kampung Pelangi Sragen Tengah memang berada di tepi Sungai Garuda. Akibat ulah pembuang sampah dari jembatan Garuda yang ada di atas, membuat sungai pun menjadi kotor dan penuh sampah.

Foto/Wardoyo

Kondisi itu pun langsung memantik reaksi dari warga Kampung Pelangi di RT 1 Sragen Tengah. Dikomando oleh Ketua RT yang kebetulan anggota Babinsa Kodim Sragen, Serka Suripto, warga bergotong royong membuat pagar di jembatan garuda, Minggu (2/9/2018).

Palang dari bambu dipasang melintang menutup celah di antara pilar jembatan. Selain itu, mereka juga memasang spanduk bertuliskan larangan dan imbauan untuk menghentikan aksi buang sampah di Sungai Garuda. Spanduk itu dipasang di kedua sisi jembatan.

Foto/Wardoyo

Kepada Joglosemar, Serka Suripto yang juga penggagas Kampung Pelangi, mengungkapkan aksi pagar Jembatan Garuda itu sengaja digagas sebagai bentuk keprihatinan adanya ulah pembuang sampah lewat jembatan ke Sungai Garuda.

“Dengan dibuat pagar dan palang serta dipasangi MMT larangan membuang sampah ke sungai, mudah-mudahan tidak ada lagi yang buang sampah ke sungai,” papar Serka Suripto, Minggu (2/9/2018).

Ia menguraikan aksi pemasangan pagar dan MMT itu juga sebagai wujud dukungan warganya terhadap program pemerintah yaitu prokasih atau program kali bersih.

Foto/Wardoyo

Sebab perilaku membuang sampah di Sungai Garuda berimbas buruk terhadap lingkungan utamanya Kampung Pelangi. Selain merusak pemandangan dan membuat air sungai keruh, tumpukan sampah juga memicu sarang nyamuk yang berbahaya bagi kesehatan lingkungan.

Belum lagi ancaman banjir jika musim hujan turun akibat aliran air sungai tersumbat tumpukan sampah.

“Mudah-mudahan apa yang kami dan warga lakukan ini bisa menyadarkan mereka yang mungkin masih nekat buang sampah ke sungai. Harapannya warga di bantaran Sungai Garuda atau sungai-sungai yang lain juga mulai sadar dan peduli lingkungan dengan tidak membuang sampah ke sungai,” tandasnya. Wardoyo

Exit mobile version