Beranda Daerah Solo Marah Besar di SMKN 6, Walikota Solo Langsung Keluarkan Uang Rp 1,25...

Marah Besar di SMKN 6, Walikota Solo Langsung Keluarkan Uang Rp 1,25 Juta Dari Dompet Dibayarkan ke Kasek

Triawati
Triawati

SOLO– Geram dengan ulah Kasek SMKN 6 Solo yang tetap menahan ijazah siswa miskin nunggak SPP, Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo hilang kesabaran. Tak hanya kecewa surat disposisi dilecehkan, Walikota nekat mengeluarkan uang sebagai pelunasan.
Tiba di SMKN 6, Rudy langsung menuju ruangan Kasek. Tanpa basa basi, Rudy langsung menemui Kasek.

Ia mengeluarkan lembaran-lembaran uang ratusan ribu dan lima puluh ribuan untuk diserahkan kepada kepala sekolah.
“Sudah ini saya lunasi, kalau ibu tidak mau menerima malah bisa saya laporkan polisi karena telah menahan ijazah siswa,” ujar Rudy naik pitam.

Dengan suara tercekat menahan emosi, Rudy menyampaikan maksud kedatangannya untuk melunasi tunggakan administrasi sekolah Niwara.

Sebelumnya, kedua orangtua Niwara sudah mendatangi Rudy untuk meminta bantuan atau disposisi agar anaknya dibebaskan dari tunggakan SPP.

Dan Wali Kota telah memberikan surat disposisi lengkap dengan tanda tangannya. Rudy berharap, surat tersebut bisa meringankan beban Niwara yang saat ini tengah mengurus surat gakin.

Namun apa daya surat disposisi Walikota agar meringankan tunggakan siswa bernama Niwara Hayu Nindya diabaikan oleh pihak sekolah. Selain menolak surat disposisi, pihak sekolah malah nekat meminta kepada staf walikota untuk menyelesaikan tunggakan SPP siswa kelas XII tersebut sebesar RP 1.250.000.

Baca Juga :  Baznas Komitmen Manfaatkan Zakat untuk Kesejahteraan Jemaah Masjid

Dari penelusuran, Niwara memang bukan termasuk siswa gakin sejak awal masuk sekolah, namun berjalannya waktu, keluarga siswa tersebut mengalami kesulitan ekonomi dan selanjutnya mengurus keterangan gakin melalui SKTM. Namun ternyata, surat disposisi dari Walikota Surakarta tersebut tidak lantas membuat pihak sekolah menghapus tunggakan siswa tersebut.

Beberapa kali, pihak sekolah pun tetap berusaha memberikan penjelasan. Pihak sekolah meyakini bahwa sudah terjadi miss komunikasi atau kesalahpahaman antara sekolah dengan pihak keluarga.

“Sudah tidak perlu dijelaskan, pokoknya saya ke sini tujuannya melunasi tunggakan siswa ini. Silakan buatkan kuitansi untuk pembayaran ini,” tandas Rudy.

Namun tidak serta merta keinginan tersebut langsung dilaksanakan kepala sekolah. Ties masih terus berusaha menjelaskan dan meredam kemarahan Rudy.

“Ya sudah kalau tidak mau membuatkan kuitansi, ini sudah ada wartawan di sini. Ini uang saya pribadi, uang halal bukan mencuri uang rakyat,” lanjutnya.

Baca Juga :  Sah, IPNU dan IPPNU Dukung Luthfi-Yasin untuk Pilkada Jateng 2024

Terkait hal itu, Kepala SMKN 6 Surakarta, Ties mengaku ada kesalahpahaman meski dirinya tidak memungkiri adanya tunggakan siswa tersebut sebesar Rp 1.250.000.

“Tunggakan tersebut terjadi saat siswa duduk di kelas X atau masih tercatat sebagai siswa reguler dan belum.menjadi siswa gakin. Sekarang siswanya sudah masuk ke kelas XII dan tercatat sebagai Gakin, kalau tunggakan itu pas siswa masih reguler,” urainya. Triawati PP