
SOLO– Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Kongres XXIV Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Jumat (28/9/2018), di Sunan Hotel. Presiden Jokowi menekankan pentingnya peran PWI di tengah melubernya infornasi di media sosial.
Menurut Jokowi, kritik yang disuarakan oleh media adalah wajar. Dengan kritik tersebut, maka pemerintah bisa membenahi masalah yang ada. Namun, lanjut Jokowi, kritik berbeda dengan fitnah dan provokasi.
“Kritik berbeda dengan mencari-cari masalah dan nyinyir. Karena itu di tengah melubernya informasi di media sosial, saya justru melihat pentingnya PWI. Media harus menyampaikan informasi yang benar. Saat seperti ini kita semakin merindukan penyajian berita yang jelas dan benar. Maka ini menjadi kesempatan media untuk membuktikan pada rakyat bahwa media merupakan sumber berita yang kredibel,” urai Jokowi dalam sambutannya.
Jokowi juga mengutarakan bahwa wartawan adalah sahabatnya yang selalu memberikan kritik dan saran. Di tengah maraknya informasi hoax di medsos, maka inilah tantangan bagi media untuk menyampaikan informasi yang benar.
“Bagi saya yang penting, berita itu berdasarkan fakta. Dengan hadirnya medsos dimana setiap warga mampu menjadi ” wartawan” dan “pemred”, tantangan lain yaitu munculnya hoax yang memanfaatkan ruang demokrasi yang tersedia. Indonesia membutuhkan wartawan berdedikasi tinggi yang menjaga martabat. Bahwa satu artikel dari dirinya dapat turut menentukan masa depan dan persepsi publik. Di sinilah tanggung jawab PWI,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua PWI, Margiono menambahkan, Kongres XXIV PWI kali ini merupakan kongres PWI yang pertama kali dihadiri oleh Presiden RI.
“Maka ini menjadi momen istimewa, untuk pertama kali Kongres PWI dihadiri presiden. Kongres dengan agenda pemilihan pengurus baru semoga menjadi lebih baik ke depannya,” ujarnya. Triawati PP