Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Ribuan Pengunjung Padati Ritual Berburu Air Jamasan Selambu di Gunung Kemukus. Pengusaha Asal Jatim Akui Makin Sukses Setelah 3 Kali ke Kemukus 

Pengunjung rebutan air jamasan Larap Slambu Makam Pangeran Samudera di Gunung Kemukus, Sumberlawang, Selasa (11/9/2018). Foto/Wardoyo

SRAGEN-  Ribuan pengunjung dari berbagai daerah memadati obyek wisata Makam Pangeran Samudera di Gunung Kemukus, Pendem, Sumberlawang, Selasa (11/9/2018). Mereka bersiap untuk berburu air sisa jamasan selambu Makam Pangeran Samudera yang dilarap melalui ritual malam satu sura.

Ribuan pengunjung datang dari berbagai daerah hingga luar jawa. Mereka meyakini ritual ziarah dan air sisa jamasan bisa membawa berkah.

Ribuan pengunjung itu sejak pagi sudah memadati pelataran di makam Pangeran Samudera yang hendak dijadikan lokasi cuci selambu.

“Saya datang bersama istri saya. Ini tahun ketiga saya ke sini. Tujuannya ziarah makam Pangeran Samudera dan cari air sisa jamasan. Alhamdulilah usaha saya makin lancar. Semua itu berkat Allah,” papar H. Welly Mundarto (50) pengusaha rumah makan Seafood asal Babat, Lamongan, Jatim.

Pengusaha rumah makan sea food besar di Lamongan itu, mengaku tahu Makam Pangeran Samudera dari pemberitaan media dan televisi. Soal ritual seks yang selama ini melekat di Makam Pangeran Samudera, ia tidak percaya.

“Yang saya percaya ya ziarahnya. Bukan ritual seksnya. Airnya jamasan nanti saya gunakan bantu orang yang sakit. Alhamdulilah banyak yang sembuh,” paparnya.

Kadinas Parpora Sragen, Suwandi menyampaikan Ritual Larap Slambu digelar setiap satu sura. Ia juga menegaskan bahwa Makam Pangeran Samudera adalah wisata religi ziarah dan tidak ada ritual seks seperti yang diasumsikan banyak pihak.

“Kalau ada yang bilang ritual seks di Kemukus, itu omong kosong,” katanya saat memberikan sambutan sebelum acara bilasan selambu. Wardoyo

 

Exit mobile version