BLORA--Setelah terjadinya rembesan minyak di kompleks main gathering stasition (MGS) Menggung, Kecamatan Cepu, Blora, April 2018 silam.
Pada Rabu (19/9), warga RT-05/RW-03 Kelurahan Karangboyo, Kecamatan Cepu, Blora merasa terganggu mencium bau yang tidak sedap, seperti bau minyak.
Merasa terusik dengan bau tersebut, warga mencoba mencari sumber bau itu, dan akhirnya menemukan minyak olahan yang berasal dari pipa bocor.
Kebocoran minyak kali ini, terjadi di bagian pipa distribusi minyak olahan dari PPSDM Migas menuju Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Cepu.
Warga telah memberitahukan peristiwa tersebut kepada aparat kelurahan setempat. Namun karena laku dijual, warga antre mengambil bocoran minyak yang mengalir di selokan itu.
Tim Pertamina
Tim teknis dari PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field, telah melakukan pengecekan di lokasi sekitar pipa di PPSDM Cepu yang mengalami kebocoran, dan dikeluhkan warga karena baunya mengganggu.
“Tim Pertamina Asset 4 sudah mengecek, dan di MGS Menggung tidak ditemukan adanya kebocoran,” jelas Pandjie Galih Anoraga, Humas PT Pertamina EP Asset 4, Kamis (20/9).
Hasil pengecekan tim tehnis yang turun ke lokasi kebocoran, diketahui minyak jenis solar, sehingga dapat dipastikan minyak bocor itu bukan asset dari Pertamina EP, tambah Pandjie.
Meski bukan asset Pertamina yang mengalami kebocoran, pihaknya tetap akan berkordinasi dengan Pusat Pengambangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) Cepu, Blora.
“Informasi dari kawan media, minyak yang bocor produk olahan seperti solar, sementara di Pertamina EP produksinya minyak mentah,” jelas Pandjie lagi.
Dari hasil pengecekan di lapangan, tambahnya, pipa yang bocor adalah jalur dari kilang PPSDM Migas-Depot Patraniaga Cepu, dan jalur itu sebenarnya sudah lama tidak digunakan.
“Jalur tersebut jalur lama sudah tidak digunakan lagi, dan isi jalur itu adalah solar,” jelasnya.