Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Tertangkap Tanpa Helm dan Motor Protolan, Siswa SMK Jenar Gelagapan Disemprit Kapolsek. Motor Pun Langsung Diamankan 

Kapolsek Jenar, AKP Handoyo saat memberikan pembinaan kepada salah satu siswa SMK yang terjaring bawa motor protolan tanpa helm. Foto/Wardoyo

SRAGEN-  Banyaknya siswa yang belum cukup umur dan nekat mengendarai kendaraan bermotor, memantik atensi tersendiri dari jajaran Polres Sragen. Sebagai antisipasi, Polsek Jenar dipimpin langsung Kapolsek AKP Handoyo turun ke jalan melakukan penertiban terhadap pelajar bermotor.

Dalam kegiatan yang digelar di jalan utama Jenar kemarin, Kapolsek terjun bersama tiga personelnya. Bersamaan dengan itu, tim mendapati siswa salah satu SMKN Jenar yang nekat bermotor tanpa helm dan protolan.

Ironisnya lagi, saat dihentikan, siswa itu masih mengenakan seragam sekolah. Tanpa ampun, Kapolsek langsung menyemprit siswa itu dan kemudian menghentikan motornya.

Siswa laki-laki itu gelagapan saat diinterogasi polisi. Kapolsek yang geregetan kemudian menegur dan memberikan nasehat kepada siswa itu.

Kemudian sepeda motor protolan yang dikendarai siswa itu, diamankan dimako Polsek Jenar supaya dilengkapi terlebih dahulu.

” #Kalau mengendarai motor harus memakai helm, melengkapi sepedamotornya sesuai dengan ketentuan. Semua demi kebaikan dan keselamatan diri sendiri, bukan untuk polisi. Jika terjadi kecelakaan yang rugi diri sendiri beserta keluarga. Selain menggunakan helm, pengendara harus membawa surat tanda nomor kendaraan (STNK) serta wajib memiliki surat ijin mengemudi (SIM) C,” ujar Kapolsek.

Terpisah Kapolres Sragen, AKBP Arif Budiman menyampaikan tak menampik fakta bahwa masih banyak anak anak usia sekolah yang nekat mengendarai motor namun tidak mau memakai helm. Pihaknya pun mrminta orangtua untuk lebih proaktif melakukan pengendalian dengan tidak membiarkan anak mereka yang di bawah umur mengendarai motor di jalan raya.

“Jadikan keselamatan sebagai suatu kebutuhan. Sadarilah bahwa keselamatan mahal harganya. Ketika anak masih di bawah umur dan belum memiliki kompetensi menguasai kendaraan, maka akan sangat rawan terjadi kecelakaan. Kalau sampai terjadi kecelakaan, maka dampaknya akan merugikan masa depan mereka sendiri,” tandasnya. Wardoyo

 

 

Exit mobile version