JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Terungkap, Mahasiswa Jakarta Yang Ditemukan Tewas Berdarah di Tengah Jalan Jumantono, Ternyata Sempat ke Sragen

Kapolsek Jumantono bersama tim saat melakukan evakuasi dan olah TKP penemuan mayat mahasiswa yang bersimbah darah di jalan desa setempat, Senin (3/9/2018) malam. Foto/Humas Res
   
Kapolsek Jumantono bersama tim saat melakukan evakuasi dan olah TKP penemuan mayat mahasiswa yang bersimbah darah di jalan desa setempat, Senin (3/9/2018) malam. Foto/Humas Res

KARANGANYAR-  Misteri kematian tragis  Wartanan (24), mahasiswa asal Jembatan Cakung, Jakarta Timur di Jalan Desa Sringin, Kecamatan Jumantono, Karanganyar, Senin (03/09/2018) sekitar pukul 20.30 WIB, akhirnya terkuak. Dari hasil penelusuran Polsek Jumantono ke keluarga korban di Jakarta melalui Binmas Polsek Cakung, membenarkan jika korban merupakan  warga Jembatan cakung Jakarta Timur.

Menurut keluarga, korban  meninggalkan rumah sejak tiga minggu yang lalu ke rumah salah satu kerabatnya yang ada di Sragen.

“Berdasarkan keterangan keluarga, korban meninggalkan rumah sejak tiga minggu lalu. Dari hasil komunikasi dengan ibu korban, akhirnya jasad korban diserahkan kepada kerabatnya yang berada di Sragen untuk dimakamkan,” tandas Kapolsek Jumantono, AKP Utami mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Henik Maryanto, Selasa (4/9/2018).

Baca Juga :  Tolak Tegas Keputusan KPU, TPN Ganjar-Mahfud Minta Prabowo-Gibran Didiskualifikasi

Kapolsek menguraikan korban pertama kali ditemukan saksi yang bernama Dedi Hermawan. Menurutnya,sebelumnya korban berjalan tanpa alas kaki dari arah Timur ke Barat.

Tidak berselang lama, korban sudah ditemukan tergeletak dan bersimbah darah di Jalan Desa Sringin.

Aparat Kepolisian yang tiba di lokasi, langsung melakukan evakuasi  ke Puskesmas Jumantono. Menurut Kapolsek, tidak ditemukan satupun identitas korban.

Setelah dilakukan pemeriksaan sidik jari dengan sistem mambis Inafis, baru diketahui bahwa korban merupakan warga Cakung, Jakarta Timur.

Baca Juga :  Tolak Tegas Keputusan KPU, TPN Ganjar-Mahfud Minta Prabowo-Gibran Didiskualifikasi

“Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan. Dugaan sementara, korban merupakan korban tabrak lari. Hal ini diperkuat dengan sejumlah pecahan kaca sepeda motor yang berada di lokasi kejadian,” kata AKP Utami.

Sementara dari keterangan warga, Dedi, sebelum kejadian, ia sempat melihat korban berjalan tanpa alas kaki dengan roman tersenyum sendiri seperti orang gila. Selang 15 menit kemudian, saat ia melintas korban sudah terkapar di tengah jalan dalam kondisi bersimbah darah. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com