Kasat Bimas Polres Sragen, AKP Hartono Beberkan Bahaya Narkoba dan Pecegaran Terorisme pada Warga Sukorejo, Sambirejo, Sragen

SRAGEN—Salah satu materi yang masukan dalam keggiatan non fisik , TMMD Reguler ke-103 Kodim 0725/Sragen  di Dukorejo adalah penyuluhan tentang pencegahan radikalisme, terorisme dan bahaya Narkoba.  Penyuluhan yang menghadirkan nara sumber Kasat Bimas Polres Sragen, AKP Hartono digelar Rabu (24/10/2018) di rumah ketua RT dusun.Bembem DesaSukorejo, Sukoyo.

AKP Hartono menyampaikan akan   akan bahaya radikalisme terhadap kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. “Kita semua menyadari bahwa Negara Indonesia terbentuk dari berbagai suku dan agama.  Hal itu merupakan potensi jika dikelola dengan baik, namun jika itu salah dalam pengelolaannya akan menimbulkan permasalahan yang bisa menghacurkan Negara ini. Para pahlawan sudah berjuang dengan mengorbankan seluruh jiwa dan raganya membangun Negara ini.  Mereka berjuang tanpa pamrih, kita saat ini tinggal meneruskan melalui membangun negara ini berdasarkan Pancasila. Apabila ada yang ingin merubah Pancasila dengan ideologi lain, itu tidak boleh terjadi dan harus kita lawan bersama-sama” jelasnya.

Bahaya radikalisme dan terorisme saat ini sudah pada tingkatan sangat mengkhawatirkan, karena pelaku rela mengorbankan dirinya untuk menghancurkan dan mengancam jiwa banyak orang. “Mereka melakukan itu dengan alasan sebagai resiko jihad,  tetapi harusnya mereka berpikir kembali berapa banyak nyawa yang tidak bersalah melayang.  Justru mereka akan mendapat dosa lebih banyak dibanding pahala yang didapat serta cara ini tidak dibenarkan dalam agama Islam” lanjut AKP Hartono.

Dalam penyuluhan yang juga dihadiri oleh Kapten Inf Warisman selalu Koordinator giat nonfisik TMMD, Pasi Intel kodim 0725/srg Lettu Inf Prihatin, Babinsa, Babinkamtibmas dan masyarakat ini AKP Hartono juga menyampaikan bahaya narkoba.

Peserta yang hadir diberikan pengetahuan tentang betapa bahayanya narkoba dalam kehidupan manusia. Bagi pengguna narkoba hanya punya dua pilihan yaitu penjara atau mati. “Jadi mari sebagai orangtua kita awasi anak masing masing, jika ada anak kita yg mengalami perubahan perilaku segera didekati, ditanya apa masalahnya dan jika perlu sekali sekali tidak ada salahnya menggeledah tas sekolahnya”. “Mari selamatkan generasi Indonesia dari narkoba” paparnya. Marwantoro S