
KARANGANYAR- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI melansir data mencengangkan soal narkoba. Selain tingginya angka penyalahgunaan narkoba, yang terkena pun sudah mulai merambah di semua kalangan.
Hal itu disampaikan Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia Kemenkominfo RI, Wiryanta saat menghadiri Pagelaran Wayang Kulit dalam rangka Sosialisasi Bahaya Napza (Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya) di Lapangan Baturan, Colomadu, Karanganyar, Minggu (28/10/2018) malam. Ia mengatakan bahaya narkoba memang menjadi salah satu program prioritas dan isu strategis yang terus ditangani oleh Kemenkominfo.
Selain itu, tingginya angka penyalahgunaan narkoba di negeri ini, menjadi tantangan bagi kementeriannya untuk tak henti menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat.
Wiryanta menguraikan data yang dilansir Badan Narkotika Nasional (BNN) Jateng belum lama ini, jumlah pengguna narkoba di Indonesia sudah mencapai 4 juta orang.
“Itu baru yang terdata, tapi yang tidak terdata seperti gunung es. Dan bahayanya lagi, narkoba itu sudah merasuk di semua kalangan mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Dari pejabat sampai pengusaha. Kita tidak ingin terjadi di negeri ini,” paparnya kepada wartawan.
Lebih lanjut, Wiryanta menjelaskan sosialisasi bahaya Napza atau narkoba memang terus digencarkan lantaran peredaran narkoba sangat membahayakan.
Termasuk wilayah Colomadu, Karanganyar yang lokasinya terbilang sangat dekat dengan Bandar Udara Adi Soemarmo.
Kondisi itu dinilai menghadirkan kerawanan tersendiri mengingat selama ini tren yang ada peredaran narkoba selalu memanfaatkan jalur darat dan udara.
“Colomadu ini di garis depan, dekat dengan Bandara Adi Soemarmo. Dan biasanya narkotika itu peredarannya masuk melalui laut dan udara. Makanya kami mencoba ingatkan saudara-saudara di Karanganyar untuk mewaspadai bahaya Napza, khususnya untuk generasi muda,” paparnya kepada wartawan.
Menurut Wiryanta, sosialisasi pencegahan narkoba memang menjadi salah satu isu strategis dan program prioritas yang harus ditangani Kemenkominfo seperti tertuang dalam Instruksi Presiden No: 9/2015. Terlebih, saat ini bahaya peredaran narkoba sudah merasuk berbagai kalangan sampai ke pelosok pedesaan.
Atas kondisi itu, ia menguraikan Kemenkominfo melalui direktoratnya memiliki tanggungjawab menyosialisasikan bahaya Napza ke masyarakat. Salah satunya lewat sosialisasi ke masyarakat seperti di Lapangan Baturan, Colomadu.
Dipilihnya wayang kulit sebagai media sosialisasi, selain pesan yang disampaikan lebih mengena ke masyarakat, hal itu juga sekaligus untuk melestarikan budaya kesenian wayang kulit.
“Dengan wayang kulit ini ada segmennya yang akan masuk berdialog dengan masyarakat lewat pesan-pesan yang diselipkan oleh dalang. Termasuk pesan-pesan pembangunan keberhasilan pemerintah Presiden Joko Widodo,” imbuhnya. Wardoyo