Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Pendaftar CPNS Sragen Capai 1.240 Orang. Ada 48 Formasi Masih Kosong Pendaftar, Berikut Daftarnya! 

Sarwaka. Foto/Wardoyo

 

SRAGEN-  Puluhan formasi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2018 Kabupaten Sragen hingga H-7 jelang penutupan pendaftaran tidak ada peminat.

Catatan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sragen hingga Senin (08/10/2018) pukul 08.00 WIB, 48 formasi masih kosong.

Kepala BKPP Sragen, Sarwaka mengatakan, 48 formasi yang kosong pelamar tersebut meliputi tenaga kesehatan dan juga pendidikan. Di antaranya 19 dokter spesialis untuk RSUD Gemolong dan Soehadi Prijonegoro.

“Ada 9 dokter ahli pratama untuk kedua RSUDdan juga sejumlah  Puskesmas, seperti UPTD Puskesmas Sumberlawang, Tanon 1, Sambirejo, Jenar dan Gondang,” papar Sarwaka kepada wartawan, Senin (08/10/2018).

Selanjutnya, ada empat tenaga kesehatan kategori umum untuk sejumlah UPTD Puskesmas dengan jenis job desk sanitarian terampil. Serta satu tenaga kesehatan untuk honorer. Selain itu ada 11 guru kelas di Sejumlah Sekolah Dasar yang letaknya di pelosok desa.

“Guru kelas di SDN Gilirejo IV Kecamatan Miri, SDN Gabugan II, Tanon, Maupun SDN Hadiluweh II Sumberlawang, dan SDN Glonggong I Gondang. Ini juga sama sekali belum ada peminat,” katanya.

Sarwaka juga menyebut empat formasi khusus disabilitas, di antaranya dua orang arsip terampil, satu pengelola kepegawaian dan dokter ahli pratama juga masih kosong. Formasi untuk warga kebutuhan khusus ini dengan kategori cacat ringan.

“Khusus untuk cacat tangan atau kaki, yang bisa bekerja aktivitas seperti kita,” ujarnya.

Sarwaka mengatakan sampai kini baru 1.240 pendaftar untuk 505 kuota CPNS Kabupaten Sragen. Pihaknya mengimbau masyarakat segera mendaftar di tujuh hari tersisa ini.

“Kami berharap seluruh formasi dapat terpenuhi,” pintanya.

Ditanya permasalahan minimnya pendaftar CPNS, Sarwaka menduga, selain sulitnya mengakses laman-laman pendaftaran BKN, calon peserta juga saling menunggu (wait and see) waktu akhir pendaftaran.

“Kalau jauhnya tempat bekerja, karena di desa itu tidak masalah. Karena semua dapat dijangkau dengan akses yang mudah, infrastruktur sudah bisa dijangkau dengan kendaraan,” pungkasnya. Wardoyo

Exit mobile version