Penyuluhan kampanye edukatif bagi peserta Pemilu 2019 di Wonogiri. Foto: JSnews/Aris AriantoWONOGIRI-Komisioner Bawaslu Jateng Kordiv Penindakan, Ana mengatakan, kampanye edukatif identik dengan kampanye yang cerdas. Yaitu kampanye yang menarik bagi masyarakat yang akan memilih.
“Perlu kita ketahui politik uang masih ada di tengah-tengah masyarakat. Tapi masyarakat sekarang sudah cerdas dimana ada yang mau menerima uangnya tapi tidak memilihnya,” jelas dia saat memberikan pemaparan dalam penyuluhan regulasi tahapan kampanye bagi peserta Pemilu 2019 dengan tema Kampanye Kreatif, Kampanye Edukatif di Gedung Serbaguna PGRI Wonogiri, Sabtu (20/10/2018).
Menurut dia, sekarang ini memang mustahil tanpa politik uang. Tapi yang perlu ditegaskan yaitu selalu menekankan kepada masyarakat agar tidak mau dengan politik uang.
“Jadi kampanye harus bisa memberikan pendidikan politik yang baik agar masyarakat lebih cerdas,” sebut dia.
Sementara Direktur Eksekutif NetGrit (Network For Democracy and Electoral Integrity)/Anggota KPU RI Periode 2012-2017/Dosen Ilmu Politik UGM Sigit Pamungkas, menerangkan, pelaksanan pemilu tahun 2019 yang akan datang diharapkan sesuai dengan rencana. Di samping tentunya berjalan dengan aman, nyaman dan damai.
Saat ini menurut dia masih ada saja kampanye yang tidak sesui norma salah satunya tentang timbulnya kampanye hoax. Penyebaran berita hoax kalau tidak jeli akan menjadi bumerang bagi para peserta pemilu nantinya.
“Disamping itu juga perlu diwaspadai adanya kampanye black campaign yang hadir ditengah-tengah masyarakat. Untuk itu mari kita cegah sedini mungkin agar tidak terjadi hal tersebut,” terang dia. Aris Arianto