BOYOLALI- Kasus ujaran tampang Boyolali yang dilontarkan Capres Prabowo Subianto benar-benar membuat warga Kota Susu marah besar. Bahkan, Bupati Boyolali Seno Samudro turut terjun langsung bersama warga melakukan aksi demo menuntut Prabowo minta maaf.
Tak hanya itu, Bupati Seno menegaskan warga Boyolali sudah sepakat akan berjuang sekuat tenaga tak akan memilih Prabowo di Pilpres mendatang.
Seno turut berpartisipasi dalam aksi tersebut sekaligus ingin memastikan aksi berlangsung kondusif tanpa anarkis.
Menurut Seno, aksi tersebut merupakan bentuk luapan aspirasi masyarakat Boyolali atas pidato Prabowo yang menyinggung warga Boyolali.
“Mereka menyampaikan aspirasi dan menanggapi pidato Prabowo. Dan disepakati tadi bahwa warga Boyolali tidak akan memilih Prabowo dalam Pilpres mendatang. Sekuat tenaga kita tidak akan membiarkan Prabowo menang di Boyolali. Kita bersatu untuk tidak memilih Prabowo di Pilpres nanti. Kita ambil sikap tegas karena dengan pidato itu, kita jadi mengetahui kualitas Prabowo bagaimana, dan tidak memberikan kontribusi apapun kepada masyarakat. Kita juga jadi tahu pola pikir dia,” tandas Bupati Seno.
Ditambahkan Wakil Warga Boyolali, S Paryanto, seluruh warga Boyolali bersepakat bahwa Prabowo harus minta maaf.
“Prabowo secara tidak langsung melecehkan martabat masyarakat Boyolali. Aksi ini bentuk spontanitas murni tanpa muatan politis apapun. Semua perwakilan masyarakat dari masing-masing kecamatan ada dan jumlahnya lebih dari 15 ribu peserta aksi. Terlepas Prabowo bercanda atau tidak dia harus minta maaf. Karena kita bicara fakta dari yang kita dengarkan dari pidatonya,” tukasnya.
Sementara itu, aksi juga digelar dengan masyarakat membawa poster-poster bertuliskan #savetampangboyolali dan lainnya. Para warga berorasi untuk menuntut Prabowo meminta maaf. Triawati PP/Wardoyo