Demi Kualitas Proyek TMMD, Dandim Sragen Rela Terjun Tongkrongi Lokasi TMMD Setiap Hari 

Dandim Sragen, Letkol Kav Luluk Setyanto saat diwawancara media di lokasi TMMD Sukorejo. Foto/Wardoyo
   
Dandim Sragen, Letkol Kav Luluk Setyanto saat diwawancara media di lokasi TMMD Sukorejo. Foto/Wardoyo

SRAGEN- Tak terasa, program TMMD Reguler ke-103 Kodim Sragen di Desa Sukorejo, Sambirejo sudah berjalan lebih dari separuh waktu. Sejak digeber 15 Oktober 2018, hingga kini semua proyek berjalan sesuai schedule.

Hal itu ternyata tak lepas dari peran pucuk pimpinan Kodim Sragen, Letkol Kav Luluk Setyanto. Selama 18 hari pelaksanaan yang telah berjalan, Dandim ternyata hampir tiap hari tak pernah absen untuk mengawasi dan terjun langsung ke lokasi proyek TMMDm

“Alhamdulilah semua kegiatan berjalan sesuai rencana. Sejauh ini tidak ada hambatan yang berarti, hanya hal tehnis kecil seperti vanbelt molen putus dan mesin diesel ngadat,” paparnya Jumat (2/11/2018).

Dengan progress kegiatan yang terbilang cepat, Luluk bahkan optimistis proyek TMMD bisa selesai sebelum penutupan TMMD yang akan dilaksanakan serentak di Indonesia pada 13 November 2018 nanti. Menurutnya sejauh ini pengerjaan jalan tembus Dukuh Segagan-Sukorejo sudah on progress dan tercapai lebih dari 50 persen.

Pun dengan pengerjaan embung juga sudah berjalan sesuai target. Beberapa kegiatan seperti pembangunan RTLH hingga jambanisasi bagi warga tidak mampu juga sudah hampir selesai.

Menurutnya hal itu tak lepas dari sinergitas yang kuat antara warga dengan tim Satgas TMMD yang bahu-membahu mengerjakan proyek.

Bahkan dirinya hampir setiap hari juga selalu berada di lokasi TMMD guna memantau langsung proses pembuatan jalan, embung, RTLH dan Jambanisasi. Dalam setiap kesempatan, Dandim selalu berpesan kepada masyarakat agar sama sama mengawasi jalannya program.

Jika ada kendala maupun ketidak sesuaian dalam pengerjaan agar tidak sungkan sungkan untuk melaporkan.

“Saya minta semua warga sambil bekerja juga mengawasi proses pengerjaan cor jalan maupun embung.  Contoh mungkin dalam pembuatan adukan kurang semen, langsung saja ngomong! Karena proyek ini didanai oleh negara untuk kemakmuran rakyat, jadi rakyat punya hak untuk mengawasi,” jelas Dandim.

Dandim berharap tidak ada halangan yang berarti dalam pengerjaan proyek, karena proyek TMMD ada batas waktunya yaitu 30 hari. Diharapkan H-4 sudah selesai semua sehingga tinggal fokus untuk finishing dan penyiapan upacara penutupan TMMD.

Selain itu, Dandim juga akan selalu memastikan dalam pengerjaan sasaran fisik TMMD, dropping material tidak pernah terlambat. Hal ini guna meminimalisir kendala dan juga hambatan sehingga sasaran tersebut selesai tepat pada waktunya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com