Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Gebrakan Baru Lapas Sragen. Berdayakan Napi Produksi Keset, Bersiap Ekspor ke Australia 

Tim Lapas Sragen dipimpin Kalapas Yosef Benyamin Yembise saat melakukan kunjungan dan kemitraan untuk ekspor keset di Kebumen. Foto/Wardoyo

SRAGEN- Otoritas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Sragen kembali membuat gebrakan. Usai menggencarkan normalisasi, kini otoritas setempat mulai merintis terobosan baru memproduksi keset dengan memberdayakan narapidana (napi).

Tak tanggung-tanggung, Kalapas bahkan langsung mendapat kepercayaan untuk mengekspor keset produksi napi Lapas Sragen ke Negeri Kanguru, Australia.

Menurut rencana, rintisan awal ekspor perdana keset Lapas Sragen itu akan dikirim ke Australia pada 24 November mendatang. Tanggal 24 dipilih bertepatan dengan tiga bulan kepemimpinan Kalapas, Yosef Benyamin Yembise.

“Patut disyukuri, hasil kunjungan kami ke Kebumen kemarin (Selasa, 6/11/2018) berbuah hasil. Kita dipercaya bekerjasama dengan pengusaha Mutiara Handycraft Kebumen untuk menyuplai keset yang akan diekspor ke Australia,” papar Kalapas Sragen, Yosef Benyamin Yembise, Rabu (7/11/2018).

Yosef menguraikan kerjasama kemitraan itu diteken dalam kunjungannya ke Kebumen kemarin. Dalam kunjungan itu, ia didampingi Kasie Binadik,  Kasi Kegiatan Kerja, Kasubsi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil kerja serta sejumlah staff.

Kunjungan ke Kebumen dilakukan ke Mutiara Handycraft dan diterima langsung pimpinannya, Irma Suryati. Dalam pertemuan tersebut, kedua pimpinan berkomitmen untuk melaksanakan kerjasama di bidang produksi keset.

“Kesepakatan sudah tercapai, nanti ekspor perdana kita diharapkan bisa menyuplai 500 keset tanggal 24 November. Dalam waktu dekat, nota kerjasama juga akan dituangkan dalam MoU,” jelasnya.

Foto/Istimewa

Lebih lanjut, Yosef menguraikan kemitraan itu nantinya akan dijalankan dalam beberapa tahapan. Di antaranya dengan pelatihan bagi warga binaan, pendampingan praktek, produksi hingga pemasaran.

Termasuk pendampingan kualitas produksi sehingga bisa memenuhi standar kualitas untuk di ekspor ke Negeri Kanguru. Guna mengejar target produksi ekspor, Yosef menyampaikan nantinya akan memberdayakan sekitar 40an napi untuk dibekali keterampilan hingga kompetensi produksi.

“Tentu sangat bersyukur atas terjalinnya kerjasama ini. Ini juga berkat dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan adanya kemitraan produksi keset, harapannya akan makin melatih warga binaan untuk berkarya positif dan menghasilkan. Sehingga ketika mereka bebas nanti sudah siap dan  bisa merintis usaha mandiri,” tegasnya.

Sementara, Irma Suryati yang tercatat sebagai salah satu eksportir handycraft, menyambut baik kemitraan dengan Lapas Sragen. Menurutnya Lapas Sragen digandeng untuk orientasi ekspor lantaran tingginya permintaan produk keset dari Australia yang terkadang belum bisa terpenuhi dari produksi di tempat usahanya. Wardoyo

 

Exit mobile version