Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Keren, Mahasiswa UNS Ciptakan Beton Berkekuatan Tinggi dari Campuran Kertas dan Batu Andesit

Humas UNS

SOLO– Sekelompok mahasiswa D3 Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil menciptakan inovasi beton baru dari campuran batu andesit dan limbah kertas. Kedua material ini diklaim memiliki efek lebih kuat, ramah lingkungan dan ekonomis dibanding beton biasa.

Temuan itu merupakan ide dari tiga orang mahasiswa UNS yaitu  Girindra Rahman Budiarta, Fajar Indah Nur Hidayana, dan Farchan Nova Geraldine. “Kami membuat inovasi beton tipe highly strength. Jadi kuat tekan di umur muda,” kata Girinda, Rabu (7/11/2018).

Menurut Girindra, timnya menggunakan batu andesit dan limbah kertas sebagai bahan pembuatan beton karena  mengandung senyawa yang diperlukan dalam penguatan beton. Jika dikombinasikan, maka beton mereka bisa menghemat pemakaian semen sekitar 5-25 persen.

“Kertas itu memiliki senyawa yang berguna untuk pengerasan beton, seperti kalsium oksida. Sedangkan batu andesit itu sebagai pengganti kerikil,” terang Girinda.

Girinda menambahkan, campuran kedua bahan itu mampu menaikkan kuat tekan sampai 20 persen dari beton dengan material biasa. Dia menilai beton mereka sangat cocok digunakan sebagai pondasi basement.

Beton kita bisa mencapai 35 Mpa (Megapascal) di umur 7 hari. Berarti itu sekitar 20 persen dari beton biasa,” urainya.

Tak hanya unggul di kuat tekan, inovasi beton mereka juga diklaim lebih ekonomis. Sebab, mampu menghemat biaya pembuatan sekitar 10 persen. Kedua material juga relatif lebih mudah didapat di sekitar tempat tinggal mereka.

“Cari bahannya mudah. Batu andesit itu kami dapat di Sukoharjo, Solo. Di sana banyak sekali,” ujarnya.

Beton dari campuran batu andesit dan limbah kertas ini telah diuji dan dilombakan dalam kompetisi beton nasional bertajuk “Warmadewa High Strength Concrete”, Denpasar, Bali pada 27-28 Oktober lalu. Dalam ajang ini, seluruh mahasiswa Teknik Sipil se-Indonesia berlomba menciptakan beton ekonomis tapi tetap memiliki kualitas yang tinggi.

Hasil inovasi ketiga mahasiswa UNS itu sukses menyabet  juara kedua dalam kompetisi tersebut. Mereka bersaing dengan tim dari Univertas Gadjah Mada, Institut Teknologi Sepuluh November, dan Universitas Tunas Pembagunan Surakarta.

“Seleksinya cukup tidak mudah dilalui, terutama bagian presentasi. Apalagi saingan kami dari perguruan tinggi ternama, jadi kami sungguh tidak menduga,” kata Girindra yang lanjut bersyukur dapat membawa pulang penghargaan.

Meski inovasi beton mereka sudah membuahkan prestasi, tak lantas membuat langkah mereka terhenti sampai di situ. Ke depannya, tiga mahasiswa UNS yang tergabung dalam tim Anjani ini berniat ingin mengembangkan hasil inovasi beton mereka agar lebih matang hingga benar-benar dapat diterapkan dalam pembangunan berkelanjutan di masa depan. Triawati PP

Exit mobile version