JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Kesal Hanya 121 Pelamar CPNS Lolos CAT. Bupati Sragen: Percuma, Sia-Sia Saja! 

Walikota Solo, FX Hadi Rudiyatmo didampingi Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati usai meninjau tes CAT CPNS di GOR Diponegoro. Foto/Wardoyo
   
Walikota Solo, FX Hadi Rudiyatmo didampingi Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati usai meninjau tes CAT CPNS di GOR Diponegoro. Foto/Wardoyo

SRAGEN- Hasil peserta lolos seleksi CAT CPNS Sragen yang jauh dibawah ekspektasi dan formasi menuai reaksi keras dari Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Ia mengaku kecewa dan menilai seleksi CPNS ini tidak berjalan efektif.

Yuni yang sempat memprotes kebijakan sistem penilaian dan penentuan passing grade CPNS, memandang minimnya peserta yang lolos CAT itu tak lepas dari sistem passing grade yang mengabaikan akumulasi namun mewajibkan peserta memenuhi tiga ambang batas TIU, TKP dan TWK.

Menurutnya, dengan ketentuan itu, banyak peserta yang sebenarnya di satu atau dua aspek nilainya tinggi, namun harus gagal karena satu aspek nilainya tak terpenuhi.

Baca Juga :  Media Sragen Terkini (MST HONGKONG), Grup Pertama yang Terdaftar di Kemenkumham dan Memiliki Anggota Terbanyak di Kota Sragen

Ia juga menilai kebijakan passing gradr itu hanya membuat seleksi CPNS akhirnya sia-sia.

Banyak biaya yang dikeluarkan, namun formasi yang terisi tidak sebanding dengan yang dibutuhkan.

“Kalau sistemnya kaya begini ya percuma. Sia-sia juga,” ujarnya kepada wartawan.

Sebelumnya, Walikota Solo, FX Hadi Rudiyatmo juga memprotes keras kebijakan passing grade dan sistem penilaian CPNS kali ini. Menurutnya ketentuan harus memenuhi passing grade di tiga aspek nilai itu sangat menyulitkan peserta untuk bisa lolos.

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri

Mestinya, kata dia, sistem passing grade tak perlu diberlakukan di tiga aspek penilaian, akan tetapi cukup di total akumulasi nilai.

“Kalau begini sistemnya, yang nilai TIU dan TWKnya tinggi, tapi nilai TKP kurang satu angka saja, ya akhirnya nggak akan bisa lolos. Ini percuma saja, malah pemborosan anggaran negara. Membiayai peserta banyak namun hasilnya enggak sesuai,” ujarnya saat sidak di GOR Diponegoro pekan lalu. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com