![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2018/11/0111-JOkowi1.jpg?resize=600%2C338&ssl=1)
JAKARTA – Jumlah tenaga kerja asing (TKA) dari Cina yang tinggal di Indonesia sekitar 24.000 orang. Sementara, tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Cina ada sekitar 80.000.
Menurut Presiden Jokowi, TKA di Indonesia memang ada. Namun, kata dia, jumlahnya tak sebanyak tenaga kerja Indonesia yang ada di luar negeri. Ia menyebutkan TKA Cina di Indonesia sekitar 24.000 orang. Sedangkan tenaga kerja Indonesia di Cina ada 80.000 orang.
“Belum ditambah yang di Hong Kong mungkin 200.000, Taiwan hampir 200.000-an. Antek asing yang mana?” ucapnya.
Jokowi mengklarifikasi tuduhan antek asing terhadap dirinya karena disebut-sebut mendatangkan tenaga kerja asing (TKA) di Indonesia.
Menurut Jokowi, ia pernah diterpa isu bahwa Indonesia akan mendatangkan 10 juta tenaga kerja asing dari Cina. Padahal yang ia harapkan adalah kedatangan 10 juta turis dari Cina.
“Waktu saya ketemu dengan Presiden Xi Jin Ping, saya minta 10 juta (turis), tanda tangan dah 10 juta. Lah, ini yang dipikir 10 juta itu TKA dari Tiongkok. Yang dipelintir kan di situ,” katanya dalam acara pembukaan Rapat Kerja Nasional Relawan Pengusaha Muda Nasional di Hotel Fairmont Jakarta, Sabtu (3/11/2018).
Jokowi menuturkan jumlah tenaga kerja asing yang ada di Indonesia tidak sampai 1 persen. Dibandingkan dengan negara lain, kata Jokowi, jumlah TKA di Uni Emirate Arab 80 persen, Arab Saudi 33 persen, Brunei Darussalam 32 persen, Singapura 24 persen, dan Malaysia 5,4 persen.
“Kita 0,03 persen. TKA yang mana? Tunjukkan,” ujarnya.
Jokowi pun berkelakar bahwa banyak antek Indonesia di luar negeri. “Kalau dibalik, ya, ini tenaga kerja kita di sana lebih banyak, berarti di sana yang antek Indonesia. Kalau bicara antek-antekan,” tuturnya.
Dalam acara Rapat Kerja Nasional Relawan Pengusaha Muda Nasional, sejumlah tamu yang datang mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Jokowi dan Ma’ruf Amin.