WONOGIRI-Teknik evakuasi korban, wajib dikuasai oleh mereka yang terlibat upaya penanggulangan bencana. Termasuk di dalamnya anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana).
Pasiops Kodim 0728/Wonogiri Kapten Arm Yadiman mengungkapkan hal itu saat menjadi narasumber dalam Pelatihan Tagana di Gedung Informasi PDAS Wonogiri, Jumat (7/12/2018).
Pasiops menyampaikan materi tehnik evakuasi korban. Teknik evakuasi adalah upaya pemindahan korban dari lokasi kejadian yang berbahaya ke tempat yang memadai untuk diberi pertolongan atau untuk ditindaklanjuti dengan kondisinya guna kelangsungan hidupnya.
Dalam melakukan evakuasi, menurut dia, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Meliputi situasi dan kondisi dalam evakuasi, kondisi korban dan kondisi penolong sendiri.
“Hal utama yang perlu diperhatikan sebelum melakukan evakuasi yaitu kontrol keadaan korban secara medis, tapi tetap disesuaikan dengan kondisi trauma korban. Keadaan tersebut pada akhirnya mengharuskan kita untuk memilih manuver evakuasi yang khas, seperlunya, dengan tidak membuang waktu,” sebut dia.
Dia juga menerangkan, Tagana bersifat sukarelawan. Tidak ada yang menggaji atau pun memberikan fasilitas yang lebih. Untuk itu benar-benar dibutuhkan kerelaan hati dan keikhlasan untuk bisa bergabung dalam anggota Tagana.
Kabid Pemberdayaan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Wonogiri Trias Budiyono pelatihan bertujuan mencetak anggota Tagana baru. Sekaligus untuk meningkatkan keterampilan Tagana supaya cepat tanggap darurat dalam penanggulangan bencana.
“Anggota Tagana yang sudah ada berjumlah 51 orang. Anggota baru yang mengikuti pelatihan ini berjumlah 29 orang. Nantinya Kabupaten Wonogiri mempunyai anggota Tagana yang berjumlah 80 orang,” tutur dia. Aris Arianto