JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

DB Merebak di Sumberlawang dan Tanon, Sejumlah Warga Dilarikan ke RS, Satu Anak Dirawat di ICU. DPRD Desak Segera Fogging 

Wakil Ketua DPRD Sragen, Hariyanto saat menjenguk pasien terdiagnose DB asal Hadiluwih, Sumberlawang di RS Assalam Gemolong, Jumat (28/12/2018). Foto/Wardoyo
   
Wakil Ketua DPRD Sragen, Hariyanto saat menjenguk pasien terdiagnose DB asal Hadiluwih, Sumberlawang di RS Assalam Gemolong, Jumat (28/12/2018). Foto/Wardoyo

SRAGEN- Meski pihak dinas menampik adanya serangan DB, sejumlah warga di Desa Hadiluwih dan Jati, Sumberlawang tetap meyakini wabah demam berdarah telah berjangkit di wilayah mereka. Setelah satu bocah meninggal dunia, sejumlah warga kembali dilaporkan dirujuk ke rumah sakit dengan gejala dan indikasi mengarah DB, Jumat (28/12/2018).

Data yang dihimpun Joglosemar, suspect kasus DB itu terjadi di Dukuh Kedungdowo, Hadiluwih dan Dukuh Brontok, Jati. Wakil Ketua DPRD Sragen, Hariyanto menyampaikan pagi ini ada dua warga di Kedungdowo, Hadiluwih yang kembali dilarikan ke RS Assalam Gemolong dengan diagnose mengarah DB.

Baca Juga :  Dagang Ciu di Bulan Ramadhan, Warga Sambungmacan, Sragen Dirazia Polisi, 3 Botol Miras Disita

“Yang satu bernama Annisa, bahkan trombositnya terus menurun. Kasusnya di Dukuh Kedungdowo RT 4 dan 5. Sudah dua yang dirawat di RS Assalam,” paparnya Jumat (28/12/2018) pagi.

Tak hanya Kedungdowo, di Desa Jati juga terjadi kasus serupa mengarah DB. Satu warga dari Dukuh Brontok juga dirawat di RS Assalam dengan diagnose yang sama. Hariyanto menyampaikan dari gejala dan hasil pengecekan pihak rumah sakit, mereka memang terindikasi terkena DB.

“Kami hanya ingin penanganan yang cepat. Dinas silakan tidak mengakui itu DB dengan alasan medis, tapi faktanya trombosit pasien semakin drop. Kami minta penanganan dipercepat,” terangnya di sela menjenguk pasien di RS Assalam.

Baca Juga :  Viral Mobil Rusak Usai Minum Dexlite di Sragen, SPBU: Bukan Abal-abal, Tapi Karena Terkontaminasi Air
Foto/Wardoyo

Tak lama berselang, dua warga asal Dukuh Kricak, Padas, Tanon juga masuk ke RS Assalam dengan diagnose DB. Legislator PKB asal Dukuh Canden, Ketro, Tanon itu berharap segera ada langkah cepat dari DKK atau Puskesmas agar tak semakin banyak warga jadi korban.

“Tadi dari DKK menyampaikan untuk Hadiluwih akan diminta melakukan PSN serentak besok pagi. Tapi kami berharap segera ada fogging karena kasusnya memang terindikasi mengarah DB,” tandasnya. Wardoyo

 

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com