SRAGEN- Insiden tewasnya seorang ibu rumah tangga di Dukuh Dukuh, Desa Tenggak, Sidoharjo usai diserang ratusan tawon ndas beberapa hari lalu, rupanya menimbulkan trauma bagi warga.
Warga di sejumlah desa di Sidoharjo pun rame-rame melaporkan keberadaan sarang tawon ndas di wilayah mereka yang kondisinya meresahkan.
Laporan itu langsung ditindaklanjuti dengan gerakan pembasmian sarang tawon ndas oleh aparat Polsek dan personel Trantib Sidoharjo, Minggu (17/12/2018) malam. Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan mengungkapkan evakuasi dan pembasmian sarang tawon ndas itu digelar serentak oleh personel Polsek bersama Trantib dan dibantu warga.
Lokasi sarang tawon ndas yang dibasmi itu tersebar di lima titik. Di antaranya di Dukuh Babatan, Desa Bentak, lalu Dukuh Tenggak, Desa Tenggak, kemudian di Dukuh Ngagel, Desa Tenggak, lantas Dukuh Regunung Desa Sribit dan di Dukuh Kwayon , Desa Jambanan.
Semuanya berada di wilayah kecamatan Sidoharjo. Menurut Kapolres, operasi pembasmian sarang tawon ndas itu digelar mulai pukul 21.00 WIB-23.30 WIB.
Pemusnahan sarang tawon itu melibatkan tim Polsek yang dipimpin Ka SPK I Polsek Sidoharjo, Aiptu Yatmo bersama anggota Polsek.
“Pembasmian sarang tawon ndas dilakukan dengan cara dibakar. Pemusnahan itu merespon laporan masyarakat yang resah dengan keberadaan sarang tawon ndas tersebut. Karena sengatan tawon ndas sangat berbahaya, apalagi racun sengatannya juga mematikan,” jelasnya.
Sebelumnya, insiden serangan tawon ndas terjadi di Dukuh Dukuh, Desa Tenggak, Sidoharjo beberapa hari lalu. Seorang ibu paruh baya di desa itu tewas mengenaskan dengan tubuh melepuh usai dikeroyok ratusan tawon ndas saat mencari rebung di kebunnya. Sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawa ibu itu tak terselamatkan. Wardoyo