Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Nekat Hendak Tabrak Polisi, Otak Komplotan Bandit Ini Meringis Kesakitan Setelah Ditembak Kakinya. Satu Bandit Masih Terkapar di Rumah Sakit Sragen

 

Wiyono alias Mbah Yono (56) otak komplotan bandit pembobol toko tampak meringis kesakitan dipapah dua komplotannya saat dikeler ke Mapolres Sragen Jumat (21/12/2018). Foto/Wardoyo

 

SRAGEN- Sindikat spesialis pembobol toko yang digawangi 4 tersangka dan diotaku Mbah Yono (56) Cs asal Batang terpaksa dihadiahi timah panas oleh polisi. Pasalnya saat hendak ditangkap, mereka yang mengendarai dua mobil, sempat nekat melawan dan bahkan melakukan aksi yang membahayakan polisi.

“Jadi mereka terpaksa kita tembak karena berusaha melawan dengan mencoba menabrak anggota yang melakukan penangkapan. Ada dua yang kita tembak yakni Mbah Yono dan satunya lagi Abadi, saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit,” papar  Kapolres Sragen, AKBP Yimmy Kurniawan, Minggu (23/12/2018).

Sindikat pembobol toko lintas daerah dan provinsi itu digawangi empat tersangka. Mereka masing-masing Wiyono alias Mbah Yono (56) asal Bulu RT 2/2, Banyuputih, Batang, Kheroman alias Kero (44) warga yang sama.

Mbah Yono tampak kesakitan saat dikeler polisi di halaman Mapolres Sragen Jumat (21/12/2018). Kemudian Abadi alias Badi (34) warga Bener, RT 3/4, Kranggan, Trenggono, Batang. Satu tersangka lainnya adalah Rindo (35) yang berperan sebagai penadah dan pembeli barang curian dari ketiga tersangka.

“Tersangka terpaksa ditembak karena berusaha kabur dan melawan saat ditangkap,” papar Kapolres saat memimpin konferensi pers di Mapolres Jumat (21/12/2018).

Kapolres menguraikan sindikat itu ditangkap saat beraksi di wilayah Sragen. Mereka dibekuk di areal Tol Sragen saat mengendarai dua mobil Toyota Innova dan Panther yang dijadikan sarana untuk menjalankan aksinya.

Berdasarkan hasil penyelidikan, sindikat itu beraksi lintas daerah, provinsi dan sudah berulangkali. Mulai dari wilayah Boyolali, Ngawi, Jogja, hingga Sragen.

Di Sragen, mereka bahkan sudah lima kali beraksi membobol lima toko di Sragen Kota, Tangen dan Sidoharjo.

Modusnya dilakukan dengan membobol gembok dengan menggunakan gunting baja.  Mereka beraksi dengan berbagi tugas. Ada yang menjadi penyurvei, eksekutor, pengawas dan spesialis penjual hasil curian.

Sindikat itu beraksi dengan cukup profesional dan rapi. Mereka menyewa mobil rental untuk memudahkan melenyapkan jejak. Bahkan pelaku juga sudah menyiapkan pelat mobil palsu di bagasi yang siap untuk dipasang sesaat setelah beraksi. Wardoyo

 

Exit mobile version