SRAGEN- Polres Sragen membekuk dua pemuda pelaku pengeroyokan sadis terhadap seorang mahasiswa di Lapangan Nglorog, Sragen akhir bulan lalu. Kedua pelaku yakni Sahnnas Guruh Ady Tamtama alias Tuno (19) asal Kampung Sragen Dok RT 19/6, Sragen Wetan dan Andre Virdianto alias Bandrek (19) asal perum Margoasri RT 36/9, Puro, Karangmalang itu pun mengaku mengeroyok korban karena solidaritas semata.
Sementara pemicu utama mereka berempat mengeroyok mahasiswa asal Wonokerso, Kedawung bernama Okky Adhi Trisnando (19) di Lapangan Nglorog Sragen, karena persoalan cewek.
“Karena rebutan pacar. Dia (korban) yang mulai duluan. Kami hanya bantu saja sebagai teman,” ujar Tumo diamini Bandrek saat dihadirkan di Polres kemarin.
Kapolres Sragen, AKBP Yimmy Kurniawan mengungkapkan ada dua tersangka yang masih diburu dalam kasus pengeroyokan berdarah tersebut. Mereka berinisial IN dan TY.
“Mereka sudah ditetapkan DPO dan masih dilakukan pengejaran. Sementara kedua tersangka yang kita tangkap itu mengaku nengeroyok katanya karena solidaritas membantu temannya. Motifnya rebutan pacar,” papar Kapolres Sragen, AKBP Yimmy Kurniawan didampingi Kasat Reskrim AKP Harna, Rabu (26/12/2018).
Kapolres menguraikan keduanya bakal dijerat dengan pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun enam bulan.
Kedua tersangka diamankan dengan bukti visum korban yang menunjukkan luka di bawah mata, pangkal hidung dan mulut keluar darah.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi pengeroyokan sadis itu terungkap ketika korban melapor ke Polres Sragen Senin (26/11/2018). Di hadapan petugas, korban menuturkan kejadian pengeroyokan dialaminya pada Minggu (25/11/2018) dinihari sekitar pukul 03.00 WIB.
Dari laporan yang disampaikannya kepada polisi, pengeroyokan dilakukan oleh AND dan beberapa temannya.
Pengeroyokan bermula ketika dinihari itu, korban bermaksud membeli rokok di Indomaret SI, Sragen.
Tanpa sengaja di situ ia bertemu dengan AND yang sedang bersama VR. VR selama ini disebut masih berstatus sebagai pacar korban.
Merasa pacarnya bersama pria lain, perasaan korban pun marah dan tercabik-cabik. Kemudian korban pergi ke Lapangan Nglorog dan kemudian mengirim pesan SMS ke VR agar menemuinya di lapangan.
Di lapangan Nglorog, korban bermaksud menanyakan pembicaraan VR yang tepergok bersama AND saat di Indomaret SI. Namun bukan jawaban yang didapat, justru korban didatangi AND dan beberapa temannya.
Tanpa banyak bicara, AND bersama beberapa temannya langsung memukuli korban hingga terjatuh.
Korban yang kalah jumlah tak bisa melawan dan hanya bisa pasrah menjadi bulan-bulanan. Pukulan bertubi-tubi membuat korban mengalami luka lebam pada pelipis mata sebelah kanan dan mulut keluar darah.
Atas kejadian tersebut korban akhirnya melaporkan kejadian itu ke Polres Sragen untuk pengusutan lebih lanjut. Wardoyo