SRAGEN- Keberhasilan sebuah program tak hanya ditentukan dari penyampainya, tapi juga karena teknik penyampaiannya. Hal itu pula yang mengilhami bidan desa di Sidoharjo, Sragen ini akhirnya bisa sukses menggerakkan ibu-ibu di desa binaannya untuk mau ber-KB.
Bidan itu adalah Tonik Karuniawati yang bertugas di Desa Bentak, Sidoharjo, Sragen. Bidan Tonik terpilih menjadi salah satu dari 294 Duta Kontrasepsi Oral (Duta OC).
Dirinya mengaku dalam prosesnya perlu kesabaran dan ketekunan untuk mensosialisasikannya kepada masyarakat pedesaan.
Lulusan Akademi Kebidanan (Akbid Ungaran) ini mengaku tugas yang diembannya memang nemiliki banyak tantangan. Termasuk suka dukanya saat memberikan sosialisasi pada masyarakat pentingnya menjadi akseptor KB.
“Pasti banyak tantangan termasuk suka dukanya. Bahkan awalnya saat diundang ke acara penyuluhan banyak yang tidak mau hadir. Itu tantangan tersendiri, dan dirinya harus memiliki cara tersendiri untuk mendekati mereka,” jelas bidan Tonik, Selasa (11/12/2018)).
Akhirnya dirinya mencoba memahami kondisi dan tradisi di sekitar wilayah tugasnya. Dan mulai masuk secara pelan-pelan dan mencoba memberikan pengetahuan tentang KB, dan tidak secara langsung meminta mereka menjadi aseptor KB.
Selain itu cara penyampaian kepada masyarakat agar lebih mudah dipahami, dirinya menggunakan bahasa Jawa. Dan hal tersebut terbukti efektif dan berhasil. Sebab dengan menggunakan bahasa Jawa mereka tidak merasa ‘ewuh pekewuh’ (segan).
“Setelelah itu baru saya ajak bicara pelan-pelan. Kita rangkul mereka dahulu biar mereka tidak ‘mengelak’ untuk mengajak mereka berKB,” ungkap Tonik.
Target kedepannya dirinya berharap agar bisa menekan angka kelahiran dan kehamilan di Kabupaten Sragen khususnya.
Dan ikut serta mensejahterakan masyarakat dengan cara mengabdi ke masyarakat sesuai bidang keahliannya.
“Alhamdulillah selama saya menjadi duta KB sudah mengalami lonjakan. Istilahnya program KB meningkat Karena rutin dilakukan sosialisasi. Yang dulunya tidak tahu jadi memahami dan kesadaran masyarakat untuk berKB sudah tinggi. Angkanya hampir mencapai 600 peserta KB,” tandasnya.
Acara itu juga dihadiri Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Sragen, Damai Tatag Prabawanto dan ibu-ibu PKK. Wardoyo