JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Dapat Telepon Mendadak Anaknya Kecelakaan, Sejumlah Orangtua Siswa SD Resah. Ada Juga Ditelepon Kasus Narkoba! 

Ilustrasi telepon penipuan
   
Ilustrasi telepon penipuan

MADIUN- Masyarakat di wilayah Madiun diresahkan dengan modus penipuan lewat telepon. Modus yang marak beberapa waktu lalu itu kembali muncul.

Si penelepon mengatasnamakan aparat dan mengabarkan ada anggota keluarga kecelakaan maupun tertangkap kasus narkoba.

Seperti dialami Liluk Dwi Mulyanto pagi pagi. Sekitar pukul 08.30 Wib. Diujung saluran telepon, pria dengan logat yang jarang dia dengar itu mengabarkan putranya jatuh dari kamar mandi sekolah.

Liluk sempat panik. Apalagi putranya yang siswa kelas III SD Negeri 01 Kartoharjo Kota Madiun itu dikatakan mengalami pendarahan dan dilarikan ke rumah sakit Haji Ibrahim. Meski gugup Liluk masih kontrol. Dia menanyakan identitas pemberi informasi.

Namun si penelepon dengan nomor ponsel tak dikenal itu tidak bersedia  menyebut nama. Penelepon misterius itu hanya mengaku sebagai pegawai sekolah. Nalurinya sontak mengatakan, ini semua hanya aksi tipu tipu.

Kendati demikian dirinya tetap harus mendatangi sekolah untuk memastikan kebenaran.

“Saya kemudian datang sekolah,“tuturnya. Di sekolah Liluk bertemu wali murid lain.

Yang membuat kaget, mereka juga mengaku baru saja mendapat telepon dengan informasi serupa. Di sekolah, Liluk mendapati anaknya dalam keadaan baik baik saja. Kabar kecelakaan yang diterimanya dipastikan hoax belaka.

Yang membuat Liluk tak habis pikir, darimana si penelepon tahu nomor teleponnya. Kemudian juga mengetahui identitasnya serta anaknya.

Baca Juga :  Kemnaker Imbau Gojek dan Grab Berikan THR, Asosiasi Driver Online Pesimis

“Yang saya heran, mengapa dia bisa punya data murid dan orang tua. Itukan berbahaya, “katanya.

Informasi abal abal yang meresahkan itu juga menyasar Dyah Ayu Ardina, wali murid lain. Kabarnya juga sama. Putranya jatuh dari kamar mandi di sekolah. Yang sedikit berbeda, si penelepon mengaku sebagai pegawai TU sekolah.

Karena sudah kenal dengan pegawai TU sekolah, Dyah Ayu langsung tidak mempercayainya. Faktanya, anaknya juga dalam keadaan baik baik saja.“Logatnya terdengar bukan seperti  orang Jawa, “kata Doni Setyo kakak Dyah Ayu Ardina.

Kepala Sekolah SDN 01 Kartoharjo Sriyatun membenarkan sejumlah wali murid mendapat panggilan telepon misterius.

Sedikitnya ada empat wali murid yang sudah melapor ke sekolah. Dan Sriyatun memastikan semua informasi yang disampaikan penelepon misterius itu tidak benar.

“Informasi itu tidak benar. Semua aman aman saja, “katanya.

Oleh Sriyatun peristiwa yang cukup meresahkan itu sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan Kota Madiun. Sebab jumlah wali murid yang menerima informasi hoax itu, kabarnya mencapai belasan. Mayoritas wali murid siswa kelas I hingga kelas VI.

Terkait bagaimana si penelepon bisa memperoleh data identitas wali murid beserta siswa, Sriyatun juga mengaku tidak tahu. Sebagai langkah antisipasi pihak sekolah menghimbau kepada para wali murid untuk tidak mudah mempercayai informasi dari orang tidak dikenal.

Baca Juga :  Besok Batas Akhir Permohonan Gugatan Sengketa Pemilu di MK, TPN Ganjar-Mahfud Siap Daftar Susul Tim AMIN

Apalagi dalam informasi itu disertai dengan permintaan uang. Dalam kasus ini aparat kepolisian (Polsek Kartoharjo) langsung melakukan penyelidikan. Dari pelacakan nomor ponsel, polisi mendapat data pemilik nomor (ponsel) adalah warga Cengkareng Jakarta. Bukan warga Kota Madiun. Hanya saja, nomor itu sudah tidak aktif.

Dalam kasus ini untungnya wali murid tidak sampai mengeluarkan uang. Pelaku langsung menutup telepon ketika calon korbannya mulai curiga informasi yang disampaikan hanya aksi tipu tipu.

Dari catatan jatimplus, modus penipuan dengan menggunakan informasi hoax kecelakaan juga pernah terjadi di wilayah Kabupaten Blitar dan Tulungagung. Pelaku menyasar warga yang memiliki anggota keluarga yang bekerja di luar kota.

Tidak hanya memakai informasi kecelakaan. Di beberapa kasus, pelaku  menggunakan kabar hoax narkoba, yakni adanya anggota keluarga calon korban yang terjerat kasus narkoba.

Di saluran telepon, pelaku bahkan berani mencatut nama pejabat kepolisian. Tujuan aksi penipuan ini adalah mendapatkan uang dari korban. Biasanya untuk tebusan yang ditransfer melalui rekening bank. Sebagian besar  korban modus penipuan ini adalah orang orang yang gampang panik dan kurang mampu menguasai diri.

www.teras.id

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com