![IMG_20190128_111025](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2019/01/IMG_20190128_111025.jpg?resize=568%2C378&ssl=1)
![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2019/01/IMG_20190128_111025.jpg?resize=500%2C333&ssl=1)
SRAGEN- Belum lama ini, publik dikejutkan dengan insiden sentimen pilihan politik yang berbuntut pengusiran makam di Gorontalo, Sulawesi. Hanya gara-gara beda pilihan politik, warga terpaksa harus memindahkan makam kerabatnya karena diusir oleh seorang Caleg setempat.
Kejadian itu memang memunculkan keprihatinan banyak pihak. Kasus yang sempat viral itu juga menyita perhatian dari warga Sumberlawang, Sragen. Salah satunya, pengusaha muda asal Hadiluwih, Sumberlawang, Andi Kusnanto.
Ia mengaku sangat prihatin dengan dengan insiden di Gorontalo itu. Sebab hanya gara-gara beda pilihan politik, makam pun harus jadi korban.
Andi yang juga Caleg DPRD Sragen Dapil 3 (Tanon, Sumberlawang, Miri) itu lantas menceritakan bahwa apa yang terjadi di Gorontalo itu ibarat sebuah ironi dari apa yang telah dilakukannya di Hadiluwih.
Sebab, jauh sebelumnya, ia telah mewakafkan sebidang tanah untuk areal pemakaman umum di Dusun Kedungdowo Desa Hadiluwih, Kecamatan Sumberlawang. Atas keprihatinan dan keinginan besar sang istri, ia rela mewakafkan sebidang tanahnya demi menyediakan fasilitas umum untuk pemakaman.
Tanah itu ia wakafkan jauh-jauh sebelum menjadi caleg (sekitar tahun 2009-an).
“Jujur, kami juga prihatin dengan insiden di Gorontalo itu. Sampai ada Caleg mengusir makam hanya gara-gara tidak mendukungnya. Ini sangat ironis. Karena itulah, saya dulu memandang fasum seperti makam itu sangat penting. Sehingga saya dan istri saya kala itu akhirnya merelakan tanah kami diwakafkan untuk makam di Hadiluwih,” paparnya Senin (28/1/2019).
Andi menguraikan sudah sepatutnya pemerintah memikirkan ketersediaan fasum dan fasos bagi masyarakat, tak terkecuali makam. Sebab makam adalah tempat raga bersemayam, dan kebutuhan masa depan semua orang yang perlu diantisipasi dan dipikirkan ketersediaan lahannya.
“Dari cerita tersebut, dapat disimpulkan bahwa selain fasilitas umum, fasilitas sosial, tanah pemakaman perlu kita pikirkan alternatif masalahnya. Dan pemerintah daerah juga harus memikirkan dengan peraturan daerah yang mendukung hal itu,” urai Andi yang maju dari Partai Gerindra itu. Wardoyo