SUKOHARJO-Resapan air tanah sangat membantu kecepatan terserapnya air hujan ke dalam tanah, sehingga mencegah timbulnya banjir. Namun problem saat ini dengan adanya betonisasi, pavingisasi dan pengasapalan dimana-mana, ditambah dengan lonjakan jumlah hunian masyarakat maka berpengaruh dengan berkurangnya resapan air tanah.
Sehingga kekhawatiran adanya banjir di musim penghujan selalu menghantui warga. Khususnya warga yang tinggal di daerah perkotaan.
Berangkat dari kenyataan tersebut prajurit Kodim 0726/Sukoharjo di beberapa wilayah binaan masing-masing gencar menyosialisasikan pembuatan biopori. Lubang biopori sendiri adalah sebuah lubang silinder yang dibuat masuk ke dalam tanah secara vertikal.
“Biopori sebagai metode resapan air yang tujuannya untuk mengurangi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah,” ungkap Dandim 0726 Sukoharjo, Letkol Inf Chandra AP,
Seperti halnya yang dilakukan oleh Babinsa Koramil 01 Sukoharjo wilayah Desa Joho Pelda Wagimin dan Sertu Heri Supriono. Mereka melaksanakan sosialisasi biopori di hadapan siswa MIN 2 Sukoharjo.
Dijelaskan, pada dasarnya satu manfaat yang paling utama dari diciptakannya lubang biopori adalah penyerapan air. Biopori mampu meningkatkan daya serap tanah terhadap air sehingga resiko terjadinya penggenangan air atau banjir dalam skala besar tidak terjadi.
Selain itu, air yang tersimpan dalam lubang biopori ikut menjaga kelembaban tanah bahkan ketika musim kemarau. Biopori ini juga mampu membuat tanah lebih sehat.
“Biologi dapat meningkatkan aktifitas organisme dan mikroorganisme tanah,” jelas dia. Aris Arianto