SRAGEN- Kisah warung Mie Ayam berharga Rp 2.000 yang dikelola Rika Septiana Dewi (25) warga Dukuh Grasak 37, Gondang, Sragen, mendadak jadi terkenal. Perjuangannya merintis Mie Ayam dengan harga super murah membuatnya viral dan kini banyak dikenal masyarakat dan dunia maya.
Tak hanya itu, Rika juga mendapat undangan untuk tampil di acara Hitam Putih yang ditayangkan oleh stasiun TV swasta Trans 7.
“Iya, rasanya kayak mimpi Mas. Pas dapat telepon dari Trans 7 katanya saya diundang di acara Hitam Putih, saya kaget juga. Saya masih nggak percaya. Ini benar enggak ya, saya mimpi enggak ya,” papar Rika kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .
Saat ditanya bagaimana perasaannya setelah terkenal dan warungnya viral, Rika mengaku hanya bisa bersyukur. Ia sama sekali tak mengira perjuangan kerasnya merintis usaha mie ayam dengan harga merakyat itu bisa direspon bagus oleh masyarakat.
Ia juga mengaku sebenarnya memendam mimpi besar dari usahanya itu. Apa mimpinya?
“Mimpiku pingin buka lapak yang lebih layak Mas. Lihat warung saya ini trocoh semua kalau hujan. Pinginnya kalau sudah mapan, ya bisa buat warung yang lebih memadai. Sewajarnya, biar kalau orang mau makan mie di sini bisa jenak,” katanya.
Ibu muda dua anak itu memang tak pernah menyangka dan menilai semua itu adalah berkah dari perjuangannya. Sebab ia meyakini Mie Ayam yang berharga Rp 2.000 sebenarnya banyak dan bukan miliknya saja.
“Aku maine ikhlas saja Mas. Mungkin nak nrimo ya malah dapat seperti ini (berkah),” katanya.
Warung Mie Ayam yang dikelola Rika Septiana Dewi (25) warga Dukuh Grasak 37, Gondang, Sragen, mendadak jadi buah bibir dan sorotan luas. Tak hanya harganya yang super murah, ternyata ada sisi lain yang membuat kita trenyuh.
Yakni, kondisi warung mie ayam di tepi jalan di Gondang itu yang sangat sederhana. Tak hanya itu, motivasi Rika dan suaminya, Ryan Febriana Tri Laksana (20), mematok banderol Rp 2.000 untuk porsi mie ayamnya, ternyata juga sangat menyentuh.
“Motivasi saya kasih harga Rp 2.000, ben wong ora nduwe, isa tuku dan mangan mie ayam Mas (Biar orang tidak mampu bisa beli dan makan mie ayam),” ujar Rika ditemui di warungnya, Selasa (22/1/2019).
Ibu muda dua anak itu menuturkan warung sederhana miliknya baru dirintis jalan dua bulan. Ia mengaku warung itu dikelolanya sendiri di tengah mengasuh dua anaknya yang masih kecil.
Suaminya bekerja jadi buruh dan kadang juga membantu jika dapat pesanan. Menurut Rika, resep memasak mie ayam diperolehnya turun temurun dari orangtua dan saudara-saudaranya yang semua juga berjualan mie ayam.
Akan tetapi, yang berani mematok tarif Rp 2.000 memang hanya dirinya saja. Meski harganya sangat murah, Rika menuturkan masih menjangkau dan dirinya tetap dapat keuntungan.
“Porsinya disedikitin. Ya agak kecil dibanding porsi umum. Kalau biasanya kan mie ayam paling Rp 8.000. Nah kalau saya porsinya agak kecil. Tujuannya biar anak-anak juga bisa beli, yang enggak mampu juga mampu beli,” urainya.
Rika menguraikan setelah merintis usaha, ia memang sengaja mempromosikan lewat semua media sosial baik FB, WA maupun grup-grup komunitas bisnis di Sragen. Rupanya respon publik sangat antusias terhadap ide kreatifnya menjual mie ayam dengan harga merakyat itu.
“Ya sedikit-sedikit tetap dapat untung. Yang kedua, kami bisanya sodakohe juga lewat itu (harga murah),” tutur Rika.
Meski murah, pelanggan mie ayamnya ternyata juga dari berbagai kalangan. Tak hanya anak-anak, orang dewasa, remaja bahkan orang tua juga banyak yang menjadi pelanggannya.
Satu hal lagi, mie ayam murahnya juga melayani pemesanan dan diantar tanpa ongkos kirim. Wardoyo