Site icon JOGLOSEMAR NEWS

LSI: Elektabilitas Demokrat Stagnan, Figur SBY Tak Mampu Mendongkrak

Ilustrasi Partai Demokrat

JAKARTA – Elektabilitas Partai Demokrat cenderung stagnan. Sementara, sosok sentral partai yakni Susilo Bambang Yudhoyono belum berhasil menjadi pendongkrak elektabilitas bagi partai berlambang mercy tersebut.

“Tanpa dongkrakan, Demokrat bisa kembali ke khittah partai menengah ke bawah,” ujar peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Ardian Sopa di kantornya, Jakarta, Selasa (8/1/2019).

Ardian memprediksi, Partai Demokrat  akan kembali menjadi partai menengah dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Hal itu melihat elektabilitas Demokrat yang cenderung stagnan di posisi kelima.

Ardian mengatakan dalam survei lembaganya, elektabilitas Demokrat tak pernah lebih dari 6 persen. Hasil sigi lembaga ini dari Agustus sampai Desember 2018 menunjukkan elektabilitas Demokrat berturut-turut pada angka 5,2 persen, 3,7 persen, 3,4 persen, 4,1 persen, dan 3,3 persen.

Menurut Ardian, saat ini Demokrat memang masih memiliki tokoh pendongkrak elektabilitas seperti Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY. Meski demikian, kata dia, pamor SBY masih tak berpengaruh banyak ke partai berlambang mercy itu.

“Pamor personal SBY tak terlalu berkorelasi signifikan dengan elektabilitas Demokrat,” katanya.

Ardian menilai Demokrat masih memiliki sosok lain sebagai figur yakni Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY. Namun, ucap dia, sosok anak pertama SBY itu masih belum sepopuler ayahnya.

“Keyakinan publik terhadap kapabilitas AHY belum kuat. AHY juga belum menjadi figur sentral partai,” ucapnya.

Ardian berpendapat jika Demokrat terus stagnan dalam elektabilitasnya sekarang, maka partai ini akan menjadi partai menengah seperti pertama kali mengikuti Pemilu 2004. Tercatat, Partai Demokrat memperoleh suara 7,46 persen 2004, 20,85 persen tahun 2009, dan kembali menurun ke 10,19 persen tahun 2014.

Survei LSI Denny JA ini dilakukan setiap bulan dari Agustus hingga Desember 2018. Metode samplingnya menggunakan multistage random sampling dengan 1.200 responden. Pengumpulan data menggunakan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuisioner. Adapun tingkat margin of error penelitian ini kurang lebih 2,9 persen.

Exit mobile version