SUKOHARJO-Petani Desa Pranan Kecamatan Polokarto, Sukoharjo kini tidak lagi menggunakan pestisida untuk mengatasi serangan hama tanaman. Mereka lebih memilih cara yang alami, aman, dan menyenangkan.
Cara tersebut adalah dengan menanam bunga Refugia. Tanaman bunga-bungaan itu ditanam di sepanjang pematang sawah mengelilingi tanaman padi dan sebagainya.
Netty Harjiyanti Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo didampingi Babinsa Koramil 11 Polokato wilayah Desa Pranan Sertu Giyadi, Selasa (29/1/2019) mengatakan sudah melaksanakan gerakan penanaman bunga refugia. Penanaman dimulai di sepanjang jalan areal persawahan tersebut pada Minggu (27/1/2019).
Tanaman refugia jelas dia jika sudah tumbuh secara alamai akan digunakan sebagai mikrohabitat. Yakni sebagai tempat perlindungan, sumber pakan atau sebagai sumberdaya lain bagi musuh alami hama seperti predator dan parasitoid.
Serangga musuh alami hama tanaman maupun hama tanaman itu sendiri secara naluri menyenangi tanaman yang mengeluarkan nektar seperti refugia. Bau nektar akan menarik serangga musuh alami maupun hama tanaman. Sehingga, lanjut dia, pada tanaman yang mengeluarkan nektar akan berkumpul serangga musuh alami maupun hama tanaman yang berakibat serangga musuh alami tersebut memakan hama tanaman.
“Pada proses rantai makanan ini maka terjadi pengendalian hama tanaman secara alamiah sehingga terjadi keseimbangan lingkungan,” sebut Netty.
Kegiatan juga dihadiri Kepala desa Pranan Sarjanto,Perangkat Desa Pranan dan RT/ RW se-Desa Pranan, POPT dan PPL Kecamatan Polokarto 5 orang, para ibu-ibu PKK desa Pranan, Karang Taruna se-Desa Pranan sekitar 235 orang dan para petani se-Desa Pranan sekitar 330 orang.
Pihaknya berharap aksi itu bisa diikuti petani wilayah lain. Selain aman dan alami, memandang bunga refugia saat berada di sawah sekaligus bisa memberikan efek relaksasi. Aris Arianto