SUKOHARJO- Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) meresmikan Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Soelastri jalan protokol, Jalan Slamet Riyadi, Solo, Senin (21/1/2019). Peresmian dilakukan oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dahlan Rais.
Dalam kesempatan tersebut, Dahlan Rais menyebut bahwa rumah sakit gigi dan mulut milik UMS ini merupakan yang terbesar di Jawa Tengah-DIY. Ia berharap, RSGM Soelastri juga memiliki peran sosial yang merupakan identitas gerakan Muhammadiyah.
Rektor UMS, Dr Sofyan Anif MSi menambahkan, keberadaan RSGM Soelastri bukan hanya sebagai pemenuhan syarat untuk Fakultas Kedokteran Gigi yang harus memiliki rumah sakit khusus, tetapi RSGM ini juga dapat melayani masyarakat umum.
Rektor juga menyebutkan bahwa rumah sakit yang ini tidak semata-mata hanya berorientasi pada keuntungan (profit oriented), melainkan keberadaan juga melayani kesehatan masyarakat dan melayani masyarakat tidak mampu.
“Rumah sakit ini tidak sekedar memenuhi persyaratan atau mendukung sarana Fakultas kedokteran Gigi, tapi dapat melayani masyarakat umum. Bahkan punya obsesi tidak semata-mata profit oriented, tapi juga memang bisa melayani masyarakat tidak mampu yang menjadi ciri Muhammadiyah,” tegasnya.
Dikatakan Rektor, Muhammadiyah sejak berdiri berkomitmen untuk memberikan layanan bidang kesehatan dan pendidikan, sehingga keberadaan RSGM sebagai simbol UMS diharapkan pula menjadi Pusat Pengembangan Keilmuan Kedokteran Gigi di Indonesia.
Kepala Dinas Kesehatan kota Surakarta Siti Wahyuningsih dalam sambutannya menyatakan, RSGM yang berada di pusat kota akan memberikan lebih banyak pilihan bagi masyarakat, bahkan pihaknya berharap segera dikerjasamakan dengan BPJS. Ia juga berharap Rumah Sakit Umum UMS juga bisa segera beroperasi.
Grand Opening RSGM yang berdiri di atas lahan seluas 1.528 meter persegi itu memiliki 9 lantai. Dalam peresmian tersebut juga dihadiri putra putri almarhumah Hj Soelastri, di antaranya Sulastomo. Mewakili keluarga besar almarhumah Hj Soelastri, dalam sambutannya Sulastomo merasa terharu nama ibundanya diabadikan pada gedung milik UMS.
Direktur Utama (Dirut) RSGM Soelastri, Noor Hafida Widyastuti mengatakan, rumah sakit sudah melakukan pelayanan kepada pasien sejak 14 Januari 2019. Hanya saja pelayanan masih terbatas untuk pasien umum.
Ia juga berencana untuk bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. “Pelayanan RSGM Soelastri antara lain instalasi gawat darurat dan umum. Selain itu, RSGM juga melayani konservasi gigi, kedokteran gigi anak serta penyakit mulut. Rumah sakit didukung dengan peralatan yang canggih serta sumber daya manusia (SDM) yang andal. Setidaknya ada tujuh dokter gigi umum dan tujuh dokter spesialis. Ke depan juga akan bekerjasama dengan BPJS,” ungkapnya.
Hal itu juga didukung oleh Dahlan Rais. Dia menyampaikan, yang perlu dilakukan adalah bekerja sama dengan BPJS. Menurutnya, kerja sama tersebut sebagai sebuah keharusan. Mengingat sekarang banyak masyarakat yang memanfaatkan BPJS.
Menurut Dahlan, terkait nama Soelastri, karena yang bersangkutan punya andil besar dalam sejarah berdirinya UMS. Masyarakat lebih mengenal sebagai Hj Soelastri Gito Atmodjo dibanding nama aslinya Soelastri yang merupakan Ketua Pimpinan Pusat Aisyiyah pada tahun 1957-1971.
Menurutnya, Hj Soelastri sebagai sosok yang sangat dikenalnya. “Beliau adalah salah satu inisiator berdirinya UMS, sehingga layak namanya diabadikan pada salah satu gedung milik UMS. Semoga, keberadaan Rumah Sakit Khusus yang diberi nama Soelastri dapat memberi manfaat kepada masyarakat luas tanpa terkecuali. (Triawati Purwanto)