KARANGANYAR- Pernyataan calon presiden (capres) nomor urut 01, Joko Widodo yang mengaku mendapat gempuran selama empat tahun memimpin Indonesia, mendapat tanggapan dari Wakil Ketua DPP Partai Gerindra, Ferry Juliantono. Ferry mengatakan masyarakat dan opisisi, hanya melakukan kritik terhadap berbagai kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini presiden.
“Kalau diserang tidak ya. Yang dilakukan masyarakat dan opisisi adalah melakukan kritik terhadap kebijakan beliau. Seperti impor pangan, harga naik dan sebagainya. Dan itu sangat wajar. Presiden dikritik itu boleh. Kalau beliau mengatakan itu diserang, saya pikir itu berlebihan,” kata Ferry Juliantono, Senin (04/02/2019).
Saat ini, Ferry menyebut Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, tidak perlu menanggapi lagi apa yang dituduhkan oleh Jokowi dan tim suksesnya. Termasuk soal tudingan terbaru mengenai propaganda Rusia, menurutnya tidak perlu menanggapi lagi.
“Pak Jokowi mikir yang enak-enak saja lah dan melakukan introspeksi. Jangan kalap, jangan menuduh . Gak ada itu propaganda Rusia. Buktinya apa,” tukasnya.
Ferry juga menilai pernyataan walikota Semarang yang melarang untuk lewat jalan tol jika tidak mendukung Jokowi serta dikumpulkannya para bupati dan walikota oleh Gubernur Jawa Tengah, sangat berlebihan.
“Ini berlebihan dan menunjukkan mereka panik. Apalagi saat ini, elektabilitas pasangan capres dan cawapres Prabowo-Sandi mengalami peningkatan di Jawa Tengah,” ujarnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, calon presiden (capres) nomor urut 01, Joko Widodo, dihadapan ribuan Sedulur Kayu dan Mebel (Sekabel), mengaku selama empat tahun menjadi presiden, selalu mendapat gempuran dari berbagai pihak. Namun, segala bentuk gempuran tersebut tidak ditanggapinya dan lebih fokus bekerja untuk masyarakat, dari pagi hingga pagi.
Jokowi menegaskan , tidak ada rasa takut sedikitpun untuk kepentingan bangsa dan negara. Berbagai isyu yang dilontarkan seperti antek asing, sangat tidak mendasar dan isyu tersebut, menurut Jokowi, tuduhan itu tidak benar
“ Selama empat tahun ini saya diam. Karena memang saya ingin bekerja dan terus bekerja. Sudah saatnya saya menjawab. Saya selalu sabar, tapi terus dihina dan direndahkan, Jangan dikira saya takut,” kata Jokowi. Wardoyo