Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Kesaksian Para Pemilik Warung dan Pabrik di Karanganyar Yang Diduga Korban Teror Pembakaran. Sempat Dengar Ledakan, Ungkap Sejumlah Kejanggalan! 

Ilustrasi kebakaran

KARANGANYAR- Dugaan adanya unsur kesengajaan pembakaran misterius sejumlah warung di wilayah Karangpandan dan Karanganyar, menguat. Sejumlah saksi dan pemilik warung menyebut ada kejanggalan dari insiden kebakaran yang melanda lokasi warung mereka.

Bahkan ada juga yang menyebut sempat ada ledakan sebelum kemudian warung mendadak terbakar hebat.

Menurut keterangan saksi, kebakaran di warung soto milik Ngadiyem di Tohkuning diperkirakan pukul 00.30 WIB. Salah satu kerabat, Sudarti mengaku mendengar tiga kali ledakan di dalam warung. Saat itu, api sudah berkobar.

“Kompor gas saya selamatkan dulu. Baru kemudian peralatan dan bahan makanan. Penyebab kebakaran tidak tahu. Tapi sempat dengar suara seperti ledakan sebanyak tiga kali,” ujarnya kepada wartawan Rabu (6/2/2019).

Ia memastikan bukan korsleting penyebab kebakaran di warungnya.

“Kalau karena korsleting, pasti rumah saya juga mati lampu. Tapi ini tidak,” katanya.

Sementara, cucu Ngadinem bernama Nining Wulandari menceritakan warung neneknya yang terbuat dari bambu itu terbakar pukul 00.30 WIB. Ia mencurigai faktor kesengajaan dalam peristiwa itu.

“Padahal wedangan sudah tutup pukul 17.00 WIB. Mustahil kena api kompor gas. Kami memasak menggunakan tungku kayu. Kukut langsung tungkunya diguyur air. Tetangga lihat kobongan dari loteng, kemudian memberitahu kami. Ada listrik hanya buat menerangi teras depan. Sepertinya bukan korsleting,” urainya.

Ia menuturkan akibat kejadian itu semua  dagangan, perlengkapan masak, bumbu dan mayoritas bangunan. Beruntung kebakaran tak sampai merembet ke lokasi di sekitarnya karena berhasil dipadamkan oleh para tetangga.

“Padamnya sekitar pukul 02.00 WIB. Enggak panggil PMK,” katanya.

Sedangkan di gudang batako milik Paryono, kebakaran berlangsung sekitar 15 menit. Kejadian diperkirakan pukul 01.00 WIB. Barang miliknya mengalami kerusakan seperti onderdil bekas sepeda motor, ban, satu unit sepeda motor, dan lima unit molen.

Kebakaran juga meluluhlantakkan bangunan semi permanen berukuran 6X4 meter persegi itu.

“Paling parah bagian tengah ke timur. Gudang penyimpanan perkakas kosong. Enggak ada yang lihat, tahu-tahu sudah berkobar. Justru diberitahu kerabat saat lewat lokasi,” katanya. Wardoyo

 

Exit mobile version