SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pihak kepolisian terus menyelidiki penemuan mayat bayi di tepi Bengawan Solo tepatnya di Dukuh Prayunan, Kedungupit, Sragen, Jumat (22/2/2019) pagi. Untuk mengungkap penyebab kematian bayi berjenis kelamin laki-laki itu, polisi membawa jasad bayi itu ke RSUD Moewardi Solo untuk diotopsi.
Kapolres Sragen, AKBP Yimmy Kurniawan melalui Kapolsek Sragen, Iptu Mashadi mengungkapkan untuk sementara polisi belum bisa menyimpulkan penyebab kematian bayi tersebut apakah sengaja dibunuh atau ada faktor lain.
Menurutnya, polisi masih memerlukan otopsi untuk mengetahui adanya luka atau penyebab yang memicu kematian bayi malang tersebut.
“Untuk mengetahui penyebabnya, kami masih menunggu hasil otopsi. Jenasah bayi itu kemarin langsung kita bawa ke RSUD Moewardi Solo untuk dilakukan otopsi,” papar Iptu Mashadi kemarin.
Perihal dugaan bayi itu sengaja dibunuh dan dibuang setelah dilahirkan, Kapolsek menyebut pihaknya belum berani memastikan. Menurutnya dari kondisi bayi saat ditemukan memang sudah rusak karena diperkirakan sudah berada di air antara 2-3 hari sebelum ditemukan.
Dari kondisi jenasah, disampaikan ada luka di bagian kepala atas. Namun belum bisa dipastikan apakah luka tersebut karena benturan fisik atau karena benturan saat berada di air.
“Yang jelas kemungkinan memang baru dilahirkan jarak 2-3 hari. Karena tali pusar masih menempel dan biasanya tali pusar itu akan lepas sekitar 9 hari,” jelas Kapolsek.
Ditambahkan, saat ini penyelidikan masih terus dilakukan untuk mengungkap terang kasus tersebut. Seperti diberitakan, jasad bayi itu membuat gempar setelah ditemukam oleh warga di tepi sungai Bengawan Solo wilayah Prayunan, Jumat (22/2/2019) pagi.Saat kali pertama ditemukan, kondisi bayi sangat mengenaskan.
Kondisi tubuhnya sudah mengembung. Menurut keterangan warga, jasad bayi itu diketahui oleh warga yang curiga dengan sesosok benda mengapung di tepian sungai dan ternyata adalah sosok bayi. Wardoyo