Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Pamerkan Buku Why Nations Fail, Prabowo Minta Tak Disebut Pesimis

tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM –  Usai debat Capres kedua, Minggu (17/2/2019) malam, Capres Prabowo Subianto memamerkan buku Why Nations Fail.

Namun buru-buru dia meminta tidak dianggap pesimistis terhadap kondisi bangsa ini. Hal itu diungkapkan Prabowo, karena dalam salah satu sesi, Jokowi sempat mengatakan dirinya pesimistis terhadap nasib bangsa ini.

“Kita harus waspada. Bukan saya pesimis lho, enggak pesimis, waspada,” kata dia.

Dari buku yang ia baca itu, Prabowo mengatakan kemungkinan Indonesia menjadi salah satu negara yang gagal.

Prabowo menilai buku karangan Daren Acemoglu dan James A. Robinson itu sangat menarik. Menurut dia, buku itu membahas bagaimana banyak negara gagal karena lembaga-lembaga negara yang rusak dan terlalu banyak korupsi.

Dari situlah, Prabowo berujar bahwa Indonesia harus waspada dengan kemungkinan serupa. Namun, dia membantah jika perkataannya itu lantas diartikan sebagai bentuk pesimisme.

Sebagaimana diketahui,  Prabowo baru saja menjalani debat pilpres kedua. Debat kali ini membahas tema sumber daya alam, energi, pangan, lingkungan hidup, dan infrastruktur.

Saat debat, dalam salah satu sesi, capres inkumben, Joko Widodo atau Jokowi sempat menyebut Prabowo kurang optimitisis. Ketika itu, sebelumnya, Jokowi memaparkan visinya terkait industri 4.0 di sektor pertanian.

Menanggapi Jokowi, Prabowo mengatakan kemajuan teknologi bisa berdampak pada pengurangan tenaga kerja. Dia pun menyampaikan keinginnya menyejahterakan petani terlebih dulu sebelum bicara ihwal industri 4.0.

“Bagus kita bicara industri 4.0 tapi saya lebih ingin menjamin bahwa Indonesia bisa menyediakan pangannya sendiri tanpa impor-impor dari negara mana pun,” ujar Prabowo.

Exit mobile version