Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Peluang Terbuka Lebar, UMS Dorong Mahasiswa Lulusan Perawat Dan Bidan Magang Ke Jepang

Istimewa

SUKOHARJO- Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mendorong mahasiswanya untuk menangkap peluang magang di Jepang. Hal ini berlaku khususnya untuk mahasiswa lulusan perawat dan bidan.

Rektor UMS, Prof Sofyan Anif menuturkan, kesempatan magang ke Jepang khususnya bagi alumni atau lulusan perawat dan bidan sangat terbuka lebar. Pasalnya, Negara Jepang membutuhkan tenaga kerja di bidang tersebut sekitar 400 ribu-500 ribu.

“Permintaan tenaga bidan dan oerawat di Negara Jepang sangat tinggi sekitar 400.000-500.000, namun kami tidak mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Maka dari itu nanti kita mamou mengirimkan berapa dan dibagi dengan Perguruan Tinggi lain. Tenaga kerja bidang perawat khususnya nanti bertugas merawat lansia di Jepang” urainya, dalam sambutan Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Launching Program Magang Kerja di Jepang dengan Delegasi Cooperative Fuku Kyodou Kumiai, Selasa (12/2/2019), di Gedung Siti Walidah UMS.

Tidak hanya itu, lanjut Sofyan, UMS juga berkomitmen untuk mengembangkan kerjasama dalam bentuk lain seperti di bidang pertanian dan teknik.

“Kita memang sudah memiliki hubungan baik dengan Jepang, harapannya bisa menjalin kerjasama lebih luas lagi. Dan kami akan terus memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk magang di Jepang,” tukasnya.

Sementara itu, CEO Fuku Kyodou Kumiai, Ikuno Kowada, mengatakan masih banyak warga Jepang dengan rentang usia 80-100 tahun masih dalam kondisi sehat.

“Banyaknya lansia di sana membuat kami kekurangan perawat bagi lansia. Oleh karena itu, kami mengharapkan bantuan dari anda (lulusan UMS, red) untuk datang ke Jepang sebagai perawat. Track record orang Indonesia bagus, terutama yang bekerja di RS khusus lansia. Sehingga orang Jepang lebih menyukai orang Indonesia yang bekerja di sana,” imbuhnya.

Ikuno juga berharap nantinya ketika bekerja di Jepang, para tenaga kerja Indonesia bisa mempelajari budaya dan cara kerja Jepang untuk kemudian dibawa ke Indonesia.

“Agar Indonesia lebih baik. Saya tunggu di Jepang,” pungkasnya. Triawati PP

Exit mobile version