JAKARTA – Isu kebocoran anggaran 25 persen kembali digulirkan oleh calon presiden Prabowo Subianto. Berpijak dari itu, dia berjanji akan menaikkan gaji pegawai pemerintahan agar mereka tidak dapat disogok dan korupsi.
“Dengan begitu pemerintah akan kuat, akan bersih. Kita akan kelola APBN, APBD dengan sebaik-baiknya,” kata Prabowo dalam acara ulang tahun Federasi Serikat Buruh Metal Indonesia, di Sports Mall, Jakarta, Rabu (6/2/ 2019).
Alasan Prabowo menaikkan gaji pegawai pemerintah karena ia melihat tingginya kebocoran anggaran negara. Dia menuturkan kekayaan Indonesia banyak yang dilarikan ke luar negeri dan habis dikorupsi.
Ia mencontohkan hal ini sudah dimulai sejak era kolonial Belanda, yang membawa rempah-rempah dari Indonesia ke Eropa.
Prabowo mengatakan bila dirinya terpilih menjadi presiden, ia akan memimpin pemerintahan yang bersih dari korupsi. Serta mengelola kekayaan negara dengan baik.
”Kita tahu betapa kaya republik kita. Kalau tidak kaya untuk apa orang asing datang ke sini. Ngapain dia ke sini kalau kita miskin. Dari dulu Belanda ke sini, mereka datang karena kekayaan kita, rempah kita, hasil bumi kita,” kata Prabowo.
Kekayaan ini menurutnya harus dimanfaatkan seluruhnya oleh rakyat, dengan catatan pengelolaannya harus baik. Untuk itu, kata dia, pemerintahan harus bersih dari korupsi.
Ketua Umum Gerindra ini menceritakan penelusurannya terhadap sejarah bangsa-bangsa. Hasilnya ia tak menemukan satu pun bangsa kaya yang berhasil apabila pemerintahnya tidak pandai mengelola, bahkan korupsi merajalela.
“Karena itu supaya kekayaan ini bisa dikelola, bisa dimanfaatkan oleh rakyat banyak, kita memerlukan lembaga-lembaga yang bebas dari korupsi,” tutur dia.
Ia menaksir, sebanyak 25 persen anggaran pemerintah Indonesia bocor. Salah satunya akibat dari maraknya mark up atau penggelembungan harga yang dilakukan segelintir orang.
Anggaran Indonesia, kata Prabowo, berpotensi hilang Rp 500 miliar. Dasar perhitungannya, 25 persen dari anggaran negara sekitar Rp 2.000 triliun.
“Bayangkan jembatan harganya Rp 100 miliar ditulis 150, 200, 300 miliar. Dan ini terjadi terus menerus,” kata Prabowo.
Ia mengandaikan bila anggaran yang bocor ini dipakai, bisa digunakan untuk membangun minimal 200 pabrik yang sangat penting untuk menciptakan produk-produk. Sehingga Indonesia mampu tak menggunakan barang-barang impor.