Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Saat Dandim Sragen Jadi Guru Dadakan di SMKN 2 Sragen. Ajarkan Kebhinekaan, Sosok Bung Karno Tiba-tiba Muncul 

Komandan Kodim 0725/Srg, Letkol Kav Luluk Setyanto saat mengajarkan wawasan kebangsaan di SMKN 2 Sragen. Foto/Wardoyo

SRAGEN- Apa jadinya jika pucuk pimpinan Kodim mendadak jadi pengajar. Jangan salah, meski di luar basic keilmuannya, profesi mengajar rupanya juga bisa dilakukan oleh Dandim 0725/Sragen, Letkol Kav Luluk Setyanto.

Rabu (6/2/2019) menjadi pembuktikan ketika pimpinan tertinggi di Kodim Sragen itu mampu menjalankan profesi dadakan sebagai guru di SMKN 2 Sragen.

Di aula SMKN tersebut, Dandim menjadi guru bagi sekitar 400an siswa taruna dan taruni yang ada di sekolah itu. Kegiatan mengajar itu juga dihadiri Kapten Cpl Petrus Catur Setyanto (Danramil 01/Sragen), Kapten Arm Budiyanto (Pj. Pasipers Dim 0725/Srg) dan Kasek SMKN 2 Sragen, Sugiyarso.

Berbeda dengan teknik mengajar guru pada umumnya, pagi itu Dandim memulai mengajar dengan mendadak memutaran tayangan profil Bung Karno.

Pemutaran profil Bung Karno itu rupanya mendapat antusiasme dari siswa.

“Bagus lah ditampilkan profil Bung Karno. Saya yang belum begitu tau siapa sosok Bung Karno Bapak Proklamator Indonesia. Setelah lihat tayangan profilnya, saya jadi tahu sekarang,” papar Agus salah satu siswa SMK 2 Sragen.

Setelah pemutaran sosok Bung Karno, materi pelajaran dilanjutkan dengan Wawasan Kebangsaan. Dandim kemudian menjelaskan empat pilar kebangsaan yang mendasari berdirinya bangsa ini.

“Ada Pancasila sebagai konsensus dasar negara, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Pancasila merupakan paham yang didasarkan atas kesadaran kebangsaan yang kuat. Sedangkan esensi nilai-nilai Pancasila adalah nilai religius, kekeluargaan, keselarasan, kerakyatan dan keadilan,” papar Dandim.

Ia kemudian menggambarkan bahwa keragaman dalam satu kesatuan NKRI menyatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Terdiri dari suku bangsa, ras, bahasa, tapak budaya penduduk yang mendiami pulau di wilayah NKRI.

Menurutnya, keragaman tersebut harus menjadi kekuatan untuk bisa mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Nasional dalam bingkai NKRI. Dandim juga menegaskan, bangsa Indonesia ini lahir dari keberagaman, berbagai etnis kumpul menjadi satu dalam satu lingkungan berbagai penganut Agama saling berkomunikasi satu sama lain dan hidup rukun antar umat beragama.

“Karenanya jadikan pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau aturan,” tandasnya. Wardoyo

Exit mobile version