JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Solo

Tangis Haru Yenny Wahid Pecah Saat Puncak Haul Gus Dur Di Solo

Istimewa
   
Istimewa

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM   – Tangis haru salah satu putri Gus Dur, Yenny Wahid pecah saat memberikan sambutannya dalam acara puncak Haul Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang ke 9, Sabtu (23/2/2019) malam, di Stadion Sriwedari. Yenny menitikkan air matanya karena antusiasme masyarakat yang tetap menghadiri acara tersebut, serta meski sebelumnya mengikuti kirab dibawah rintik hujan.

“Entah kenapa saya sangat terharu sekali. Bapak, ibu ikhlas rawuh (datang). Tadi ada yang rela berhujan-hujan ikut kirab dan sampai sekarang masih tetap hadir. Kami hanya bisa mendoakan semoga Allah membalas segala keikhlasan bapak, ibu dengan pahala berlimpah,” ucapnya.

Sebelum acara Haul ke-9 Gus Dur dihelat, Yenny pun mengaku dalam mimpinya didatangi Gus Dur dengan wajah tersenyum.

Baca Juga :  Gerak Cepat, Gibran Akan Temui Tokoh-tokoh Usai Hadiri Penetapan Pemenang Pilpres di KPU Besok

“Sebelum hari ini tiba-tiba saya sudah kerawuhan mimpi Gus Dur dan seperti biasa beliau tersenyum-senyum. Mungkin sudah mengerti keikhlasan bapak, ibu mau hadir dalam acara ini,” imbuhnya.

Sementara itu, puncak acara Haul Gus Dur ke 9 berlangsung khidmat, dihadiri puluhan ribu peserta dari wilayah eks Karesidenan Surakarta. Bahkan peserta membeludak hingga di luar stadion. Sejumlah tokoh, ulama dan pejabat pemerintah tampak hadir dalam Haul ke-9 Gus Dur. Di antaranya, KH Mustofa Bisri alias Gus Mus; Ibunda Presiden Jokowi, Sujiatmi Notomiharjo; pengasuh Ponpes Al Muayyad, KH Abdurrozaq Syafawi; mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD; Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Mochamad Effendi; Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen; Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo; Wakil Wali Kota Surakarta, Achmad Purnomo dan putri kedua Gus Dur, Yenny Wahid.

Baca Juga :  Kasus Catering di Solo Kena Tipu Hampir 1 Miliar, Ternyata Menantu Tipu Mertua dan Istrinya Sendiri

Ketua panitia Haul ke-9 Gus Dur, Hussein Syifa mengatakan, Gus Dur pernah menerima gelar Kanjeng Pangeran Aryo (KPA) dari Keraton Kasunanan Surakarta. Itulah, sambung Hessein yang melatarbelakangi diselenggarakannya Haul ke-9 Gus Dur di Solo.

“KPA merupakan gelar tertinggi yang diberikan keraton kepada orang di luar keluarga. Gus Dur tidak bisa dilepaskan dari dalam keberagaman keagamaannya, selalu menghargai kearifan lokal dan budaya,” tukasnya. Triawati PP

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com