JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Terkuak, Motif di Balik Penganiayaan Sadis 2 Pemuda dan 2 Siswa SMK di Mondokan Sragen. Ternyata Dipicu Masalah Chat Dengan Cewek 

Foto dua dari 3 tersangka penyekapan dan penganiayaan sadis di Mondokan, Sragen. Foto Kolase/Wardoyo
   
Foto dua dari 3 tersangka penyekapan dan penganiayaan sadis di Mondokan, Sragen. Foto Kolase/Wardoyo

SRAGEN- Polisi akhirnya berhasil mengungkap pelaku aksi penganiayaan sadis yang dilakukan beberapa orang terjadi terhadap seorang remaja di bawah umur berinisial MW (17) asal Dukuh Pare, Desa Pare, Mondokan. Tak hanya itu, motif dari aksi penganiayaan disertai penyekapan itu juga berhasil diungkap.

Tiga  pelaku diamankan dan satu pelaku hingga kini masih buronan. Ironisnya, dua diantaranya tercatat masih berstatus sebagai pelajar. Keduanya tercatat sebagai pelajar di sebuah SMK di Mondokan Sragen. Penganiayaan dilakukan dalam kondisi keduanya masih mengenakan seragam sekolah.

Kapolsek Mondokan, AKP Sudira mewakili Kapolres Sragen, AKBP Yimmy Kurniawan Selasa (5/2/2019) mengungkapkan dari hasil penyelidikan, aksi penganiayaan sadis itu digawangi empat pelaku.

Mereka diketahui bernama Nanang Prasetyo alias Tompel (19) asal Dukuh Ngrungkap, RT 06, Tempelrejo, Mondokan dan Puput (25) warga Pojok, Sukodono.

Lalu dua siswa SMK masing-masing berinisial AS (18) asal Harjosari, Majenang, Sukodono dan MAA (17) asal Ngijo, Suwatu, Tanon. Dari empat pelaku itu, tiga sudah diringkus dan tinggal satu yakni Puput yang masih diburu.

Baca Juga :  Dua Kali Panen Padi Melimpah Dan Harga Jual Tinggi, Pemerintah Desa Bedoro Sragen Akan Menggelar Sholawat Bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf. Bentuk Rasa Syukur Pada Allah

“Pemicunya gara-gara chat atau percakapan dengan perempuan. Korban diketahui janjian dengan seorang perempuan di depan SMKN 1 Mondokan. Sampai di situ lalu dijemput dua pelaku lalu dianiaya bersama pelaku lain di sebuah rumah penitipan sepeda di dekat SMK Mondokan,” papar AKP Sudira kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu  (6/2/2019).

Aksi penganiayaan biadab itu terungkap ketika orangtua korban, SUL (42) melaporkan apa yang menimpa putranya ke Polsek Mondokan, Senin (4/2/2019). Di hadapan petugas, ia bersama putranya melaporkan penganiayaan beramai-ramai yang menimpa putranya.

Aksi penganiayaan itu terjadi pada Kamis (31/1/2019) sekira pukul 15.00 WIB di sebuah rumah penitipan sepeda di Dukuh Sukocipto, Desa Kedawung, Mondokan.

“Kronologisnya, korban awalnya chat janjian dengan seorang perempuan pada hari kejadian. Mereka janjian ketemuan di depan SMKN 1 Mondokan. Setiba di depan SMK, korban didatangi dua pelaku yang kemudian menanyakan apakah menunggu seorang perempuan. Korban lalu dibawa ke sebuah rumah penitipan sepeda motor di timur SMKN 1 Mondokan. Di rumah itu, sudah ada beberapa pelaku yang kemudian menganiaya korban,” urai AKP Sudira.

Baca Juga :  OPTIMALISASI LORONG SEKOLAH MENJADI LORONG LITERASI

Di rumah itu, korban seperti di sarang penyamun. Tanpa basa-basi, pelaku yang berjumlah lebih dari dua orang itu membabi buta menganiaya korban.

Dari keterangan korban, dia dipukuli, ditendang berulangkali oleh beberapa pelaku. Kemudian leher, wajah dan pipinya disundut pakai api rokok yang menyala.

Dalam kondisi pasrah, pelaku terus menghajar korban hingga tak berdaya. Akibat pukulan itu, korban mengalami luka lebam, luka bakar sundutan rokok dan telinganya mengeluarkan darah.

“Dari hasil penyelidikan, pelaku berjumlah empat orang. Yang kita tangkap ada tiga, satu orang masih kita kejar,” pungkas AKP Sudira. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com