SEMARANG – Dalam beberapa waktu terakhir di Semarang dan sekitarnya tengah dilanda teror kain api yang meresahkan masyarakat.
Selain menyasar mobil, pelaku juga mulai menyerang sepeda motor.
Peristiwa terakhir terjadi di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Sepeda motor Beat Street putih tahun 2018 milik Aulia Fakhur (20), waga Keji, Kecamatan Ungaran Timur, dibakar orang tak dikenal pada Rabu (30/1/2019) pukul 3.30 pagi.
Sebuah Beat FI tahun 2014 warna hitam yang sama-sama diparkir di garasi rumah Aulia juga terkena jilatan si jago merah.
Akibat peristiwa tersebut, jok Beat Street dan pijakan kaki Beat FI terbakar.
Kasubbag Humas Polres Semarang, AKP Teguh Susilo Hadi mengatakan, awalnya pembakaran tersebut diduga merupakan pelemparan bom molotov.
Setelah dilakukan pengecekan di tempat kejadian perkara (TKP), tidak ada bekas bom molotov.
Pelaku melemparkan kain yang telah dibasahi dengan minyak, kemudian membakar kain tersebut.
“Selanjutnya pelaku melemparkan kain yang sudah terbakar ke dalam garasi melalui celah pintu gerbang rumah dan mengenai dua unit sepeda motor tersebut,” terang Teguh, Kamis (31/1/2019).
Sayang, setelah peristiwa pembakaran kendaraan tersebut, hingga kini belum ada yang membuat pelaporan sebagai laporan pendahuluan.
Namun, tim Resmob Polres Semarang telah bergerak untuk mempercepat pengungkapan peristiwa tersebut.
Sebagai informasi, warga di Kota Semarang pun diteror oleh aksi pembakaran kendaraan bermotor.
Baik roda dua maupun roda empat menggunakan kain yang dibakar.
Pelaku mengincar kendaraan yang terparkir di pinggir jalan.
Terdapat tujuh kejadian yang di lokasi yang berbeda dan waktu yang berbeda namun sebagian besar dilakukan pada dini hari sekitar pukul 01.00-05.00.
Di Kabupaten Kendal pun ditemukan kejadian sejenis di tujuh lokasi berbeda di waktu yang hampir sama dengan wilayah lainnya.
Sementara ini baru tercatat tiga daerah di Jawa Tengah yang mengalami peristiwa tersebut.
Teguh mengingatkan pada masyarakat bahwa kejadian tersebut merupakan cipta kondisi yang dilakukan bertujuan untuk membuat resah masyarakat Hawa Tengah jelang Pemilihan Presiden 2019.
Hal tersebut terlihat dari modus operandi yang dilakukan, yakni waktu kejadian dan alat yang digunakan sama.
“Masyarakat diimbau tetap waspada jelang waktu subuh dan tetap berperan aktif menjaga keamanan. Bila ditemukan hal yang mencurigakan maupun informasi apapun, dapat menghubungi pihak kepolisian terdekat,” terang Teguh.
Menanggapi hal tersebut, Agus Budiman, warga Kecamatan Bandungan berpendapat agar Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) kembali ditingkatkan, baik di tingkat RT maupun RW.
Dia juga meminta agar setiap Siskamling disediakan fasilitas Walkie Talkie sebagai perangkat pendukung komunikasi bila membutuhkan koordinasi.
“Semoga segera terungkap siapa pelaku dan dalang teror ini,” tandas Agus.