SRAGEN- Suasana bangjo perempatan alun-alun Sragen Senin (11/2/2019) pagi, terlihat begitu tegang. Saat lampu menyala merah, semua pengendara dari arah barat pun bergegas berhenti.
Namun, wajah-wajah tegang menghiasi sebagian besar pengendara motor yang kebetulan mendominasi barisan depan tepat di belakang marka.
Rupanya perhatian mereka tertuju pada beberapa sosok polisi yang kemudian datang menghampiri para pengendara.
Salah satu pejabat polisi itu kemudian turun menghampiri salah satu pria paruh baya pengendara motor di barisan tengah. Si bapak yang merasa lengkap dan tak melanggar pun terlihat harap-harap cemas.
Namun ia kemudian bisa bernafas lega karena pejabat polisi itu malah memberikan pesan dengan bahasa sangat santun. Kontan saja, bapak paruh baya itu malah tersenyum dan kembali ceria.
“Ngatos-atos njih Pak. Ndak usah ngebut, selalu taati rambu-rambu lalu lintas supaya selamat sampai tujuan,” ujar polisi itu.
Beberapa pengendara juga tampak gugup ketika tertangkap tak mengaitkan kancing helm. Namun bukan ditilang atau dimarahi, mereka malah dihampiri dan dikancingkan serta diberi imbauan dengan bahasa yang santun.
Kesantunan sang polisi itu malah membuat banyak pengendara menjadi terkejut. Dan mereka tak menyangka jika polisi yang terjun pagi itu adalah sosok penting di jajaran Polres Sragen.
Ya, begitulah kesibukan yang dilakoni sang polisi yang tak lain adalah Kapolres Sragen, AKBP Yimmy Kurniawan.
Di sela kesibukan mengawali tugas, rupanya pucuk pimpinan di Polres Sragen itu masih menyempatkan waktu untuk terjun langsung ke lapangan melakukan pengamanan pagi atau police hazard (PH) di jam-jam sibuk masuk sekolah atau masuk kantor.
Kegiatan PH pagi itu bahkan sudah menjadi menu wajib yang dijalankannya semenjak bertugas di Polres Sragen.
“Kita ingin memastikan bahwa masyarakat dan pengendara di jalan raya bisa tertib berlalu lintas setiap paginya. Sambil sedikit kita selipkan imbauan-imbauan untuk senantiasa tidak melanggar rambu-rambu demi keselamatan bersama. Mengapa? Karena keselamatan kita di jalan raya hanya 50 persen saja yang tergantung di kita dan 50 persen tergantung orang lain. Kadang kita sudah hati-hati, tapi gara-gara orang lain enggak, akhirnya kalau kecelakaan imbasnya juga bisa merugikan orang lain yang sebenarnya sudah tertib,” tukas Kapolres peraih predikat lulusan terbaik Akpol itu.
Lebih lanjut, Kapolres menguraikan giat PH pagi itu dilakukan setiap pukul 06.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB. Hal itu dilakukan mengingat jam itu merupakan puncak arus kendaraan pagi yang sangat berpotensi terjadi kepadatan dan kerawanan.
Patroli pagi digelar dengan prioritas titik rawan padat dan rawan kecelakaan. Selain memantau kelancaran, giat PH pagi itu juga untuk memotivasi para personel yang bertugas menjalankan pengamanan pagi di sepanjang jalur utama Sukowati.
Dengan pengamanan yang intensif, ia optimis bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk tertib berkendara sehingga akan mampu menekan angka kecelakaan.
Dalam giat PH pagi, Kapolres tak jarang didampingi Kasat Lantas AKP Dani Permana Putra. Termasuk giat PH tadi pagi.
AKP Dani menguraikan kegiatan PH pagi memang menjadi salah satu prioritas pelayanan di Polres Sragen. Hal itu dilakukan untuk menekan angka pelanggaran dan mencegah terjadinya kecelakaan.
Salah satu warga Karangmalang Sragen, Joko Piroso (58) yang tiap pagi mengantar anaknya ke sekolah di Sragen Kota, mengapresiasi positif program PH pagi itu. Menurutnya dengan makin banyak polisi yang diterjunkan mengamankan arus di pagi hari, hal itu membuat masyarakat lebih aman dan nyaman.
“Kalau ada polisi kan nggak ada yang berani ugal-ugalan. Dengan begitu semua akan lebih tertib dan kita berkendara pun jadi lebih tenang. Sangat bagus dan kami terimakasih pada pak Polisi yang setiap pagi terjun melakukan pengamanan. Pak Kapolres juga mau memimpin pengamanan di lapangan, itu juga luar biasa. Karena akan memberi teladan dan motivasi yang baik kepada jajarannya serta memberi rasa aman kepada masyarakat,” tandasnya. Wardoyo