JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Cerita Horor Kubangan Banyubiru Karanganyar Yang Banyak Makan Korban. Dari Tewaskan Nenek Hingga 3 Bocah SD

Lokasi kubangan bekas galian C di Banyubiru, Gondangrejo, Karanganyar yang merenggut tiga nyawa bocah yang tenggelam Senin (18/3/2019). Foto/Wardoyo
   
Lokasi kubangan bekas galian C di Banyubiru, Gondangrejo, Karanganyar yang merenggut tiga nyawa bocah yang tenggelam Senin (18/3/2019). Foto/Wardoyo

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Insiden kematian tragis tiga siswa SD asal Jatikuwung, Gondangrejo, di kubangan bekas galian C Banyubiru, Gondangrejo dua hari silam, menguak fakta lain. Ternyata, kubangan bekas tambang yang luas dan dalam itu sudah sering merenggut korban jiwa.

Fakta itu diungkapkan sejumlah tokoh di wilayah setempat. Salah satu tokoh di Gondangrejo, Hanung mengungkapkan sebelum tewasnya tiga bocah, Tito(9), Anugrah (10) dan Fadli (10) asal Ngledoo, Jatikuwung, insiden serupa juga sudah terjadi di kubangan Banyubiru.

Baca Juga :  Tolak Tegas Keputusan KPU, TPN Ganjar-Mahfud Minta Prabowo-Gibran Didiskualifikasi

Ia mengisahkan jauh sebelumnya, kejadian serupa juga sudah melekan korban.

“Belum lama juga, ada seorang nenek  juga tercebur ke kubangan bekas galian C itu dan meninggal dunia,” paparnya kepada wartawan.

Ia menguraikan kubangan bekas galian C yang berada di Dusun Banyubiru itu memang belum lama ditutup.

Kubangan itu barusaja berhenti beroperasi dan ditutup beberapa pekan lalu.

“Sudah tidak ada kegiatan lagi, makanya ditutup. Mungkin karena kemarin Minggu dan tidak ada penambangan, kemudian digunakan untuk trail,” terangnya.

Kepala Seksi Geologi Mineral Batubara BP3ESDM Wilayah Solo Irawan Edhie Kuntjoro kepada wartawan, mengatakan mengacu aturan, pengembang atau pengusaha galian C harus memasang rambu-rambu atau tanda peringatan di lokasi galian.

Baca Juga :  Tolak Tegas Keputusan KPU, TPN Ganjar-Mahfud Minta Prabowo-Gibran Didiskualifikasi

Rambu diperlukan untuk memperingatkan kepada warga mana saja titik yang rawan maupun wilayah yang aman ketika masyarakat melintas di lokasi bekas pertambangan.

“Tapi masih banyak pengembang galian C yang abai dan tidak memasang rambu-rambu larangan. Kelalaian ini membuat masyarakat tak mengetahui adanya potensi bahaya di sekitar lokasi galian,” paparnya kemarin. Wardoyo

 

 

 

 

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com