JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Fenomena Miris Banyak Angkot di Sragen Pensiun Dini Dirombak Jadi Kendaraan Pribadi. Pendapatan Uji KIR 2019 Tetap Diplot Naik 5 %

Junaedhi. Foto/Wardoyo
   
Junaedhi. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM -Target pendapatan UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Dinas Perhubungan Sragen dari proses uji KIR di tahun 2019 dipatok sebesar Rp 1,034 miliar. Jumlah itu mengalami kenaikan sebesar 5 persen di tengah fenomena sejumlag angkutan dipensiunkan jadi kendaraan pribadi lantaran pendapatan makin merosot.

Kepala UPTD PKB Sragen, Junaedhi mengungkapkan untuk target pendapatan 2018, sudah tercapai bahkan terlampaui. Berdasarkan data, jumlah kendaraan yang melakukan uji KIR di 2018 mencapai 16.500 unit yang diuji per semester.

Sementara untuk target pendapatan KIR di 2019, dipatok sebesar Rp 1,034,500.000,-. Angka itu naik sebesar 5 persen dibanding tahun 2018.

“Asumsinya adanya penambahan kendaraan baru di kisaran 5 persen selain kendaraan dari proses mutasi masuk. Target tiap tahun memang naik terus,” paparnya.

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri

Junaedhi menguraikan pihaknya optimistis target bisa tercapai. Hal itu didasarkan pencapaian tiap tahun yang hampir selalu bisa memenuhi bahkan melampaui target.

Selain itu, angka tunggakan kendaraan yang nunggak KIR juga relatif semakin kecil. Kasus tunggakan itu rata-rata lebih karena kendaraan yang sudah tidak diujikan lantaran faktor usia.

Kemudian ada fenomena di mana kendaraan penumpang dirubah peruntukkanya karena pendapatan sudsh tak nyucuk lagi. Misalnya sejumlah angkot atau angkudes banyak dirubah menjadi kendaraan pribadi.

“Lalu ada juga yang sudah mutasi ke luar jawa. Enggak banyak yang nunggak. Paling di bawah 6 persen. Kalau yang benar-benar enggak mau uji itu sangat kecil, karena sekarang sanksinya juga ketat,” urainya.

Baca Juga :  OPTIMALISASI LORONG SEKOLAH MENJADI LORONG LITERASI

Lebih lanjut ia menambahkan salah satu strategi menggenjot kesadaran uji KIR itu memang tak lepas dari sosialisasi gencar yang dilakukan. Seperti dengan SMS Gateway dan pengiriman pemberitahuan via SMS kepada wajib uji sebelum jatuh tempo.

“Jadi sebelum jatuh tanggalnya habis, sudah kita ingatkan lewat SMS. Dan ini cukup efektif. Apalagi sekarang SIM yang terbaru sudah terkoneksi. Ada 5 nomor yang langsung terkoneksi dengan pembuat aplikasi. Sekarang hampir tiap hari yang uji KIR sekitar 50 sampai 70 kendaraan,” tandasnya. Wardoyo

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com