Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Kunjungi Sragen, Menteri Perindustrian Terpesona Roti Dimsa Buatan Santri Ponpes Darul Ihsan. Dorong Lulusan Ponpes Jadi Wirausahawan Tangguh!

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto (kiri) saat menyerahkan secara simbolis bantuan peralatan pembuat roti ke Ponpes Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen dalam kunjungan kerjanya Jumat (22/3/2019) petang. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Kementerian Perindustrian mendorong para santri lulusan dari pondok pesantren bisa mengembangkan jiwa enterpreneur agar menjadi wirausahawan tangguh. Melalui program Santripreneur, Kemenperin siap memberikan pelatihan dan bantuan peralatan kepada santriwan dan santriwati agar bisa mengembangkan jiwa wirausaha mereka.

Hal itu terungkap dalam kunjungan Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto ke Ponpes Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen, Jumat (22/3/2019) petang. Dalam kunjungan kerja di Sragen itu, Airlangga secara khusus meresmikan penyerahan bantuan berupa peralatan mencetak roti yang sudah diberikan kepada Ponpes Darul Ihsan Sragen.

Saat mengecek peralatan pembuatan roti, Airlangga mengaku terkesan dengan roti bermerk Dimsa Bakery yang sudah diproduksi santri Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen.

“Tadi kita serahkan bantuan peralatan membuat roti. Dari roti yang sederhana ternyata punya market besar di Ponpes. Tadi kami cek sudah dibuat roti dengan merek Dimsa Bakery. Sudah dijual dan saya tanya santri juga sudah dibeli. Harganya Rp 2.000, cocok dengan ekonomi santri,” paparnya di sela kunjungan.

Airlangga menguraikan selain peralatan membuat roti, untuk mendorong program Santripreneur, Kemenperin juga sudah menggelontorkan berbagai bantuan ke banyak Ponpes. Diantaranya bantuan peralatan minuman dalam kemasan, recycle sampah plastik, pembuatan sepatu dan kreasi dalam bentuk komputer.

Menurutnya, semua itu sebagai wujud dorongan dari Kemenperin agar lulusan pesantren bisa menjadi wirausahawan tangguh. Bahkan, pihaknya juga mendorong dibentuknya koperasi pesantren atau Kopontren.

“Karena dari data yang ada, lulusan pesantren itu tidak ada yang jadi PNS. Kebanyakan jadi wirausahawan,” tukasnya.

Di hadapan 800an santri Darul Ihsan, Ketua Umum Golkar itu juga menyatakan kekagumannya pada Muhammadiyah yang dikenalnya sebagai salah satu pendidik terkemuka di Indonesia. Ia menyebut rata-rata lulusannya menjadi wirausahawan dengan kedisiplinan yang hebat.

“Kani mendorong agar  santri bisa menguasai persaingan.

Kementerian Perindustrian akan memprioritaskan pengembangan SDM dan ingin mengentaskan kemiskinan dengan mencetak wirausahawan baru,” tandasnya.

Sementara, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan di Sragen ada 160 Ponpes dengan jumlah santri 12.600 orang. Pihaknya mengapresiasi perhatian dari Kemenperin dengan berbagai bantuan baik peralatan dan pelatihan yang diberikan untuk Sragen.

“Itu yang kami harapkan. Kemarin juga sudah dibantu pelatihan tenun sarung goyor,” tukasnya.

Kunjungan itu juga dihadiri sejumlah pengurus Muhammadiyah dan  fungsionaris Partai Golkar Sragen. Termasuk Ketua DPD Golkar sekaligus mantan Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman. Wardoyo

 

Exit mobile version