Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Nasoka Dimintai Tolong Doakan Uang Palsu Jadi Asli, Katanya ini Baru yang Pertama

Kasatreskrim polres Kendal AKP Nanung Nugroho (tengah) menunjukkan barang bukti uang palsu. Tribunjateng.com/Dhian Adi Putranto

KENDAL – Pria asal Banyuurip, Ngampel, Kendal, Nasoka (69) ditangkap Satreskrim Polres Kendal. Pria tersebut mengaku bisa mengubah uang palsu menjadi uang asli.

Selain menangkap Nasoka, Satreskrim Polres Kendal juga menangkap tiga pengedar uang palsu lainnya yakni Suradi (51), Intan Nurmawati (23) dan Joko Yatmo (52).

Keempat pelaku ditangkap di tiga lokasi berbeda. Nasoka ditangkap dirumahnya di desa Banyuurip Ngampel, Suradi dan Intan ditangkap di Kalipancur Ngaliyan, dan Joko Yatmo ditangkap di Purwosari, Semarang Utara.

Dari tangan empat pelaku, pihak kepolisian menyita uang palsu senilai 54.650.000 yang terdiri uang palsu pecahan 100.000 dan 50.000.

Kasatreskrim Polres Kendal, AKP Nanung Nugroho mengatakan terungkapnya kejadian itu bermula tertangkapnya Nasoka yang menyimpan uang palsu milik Suradi dan Intan yang hendak didoakan menjadi uang asli menggunakan bantuan kekuatan magis.

“Kami mendapatkan laporan bahwa ada warga yang menyimpan uang palsu di Desa Banyuurip Ngampel, dan benar saja di rumah Saudara Nasoka ditemukan uang palsu senilai 37.900.000,” jelasnya pada Pres rilis pada Sabtu (9/3/2019)

Nanung menambahkan dari hasil penangkapan Nasoka itu, pihaknya pun dapat menangkap pemilik uang tersebut yakni Intan dan Suradi.

Selanjutnya dari penyelidikan mendalam, pihaknya menemukan tersangka baru yakni Joko Yatmo.

Dari tangan Joko Yatmo, polisi juga ditemukan uang palsu senilai 16.750.000.

“Dari keterangan para pelaku bahwa uang palsu itu didapat dari seseorang yang tinggal di Kabupaten Semarang. Saat ini masih melakukan lidik akan hal itu,” jelasnya.

Intan mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui jika uang yang hendak didoakan oleh Nasoka merupakan uang palsu.

Ia hanya dimintai tolong dan pergi bersama Suradi ke rumah Nasoka untuk medoakan uang itu saja.

“Saya belum sempat mengedarkan uang itu. Megang uang itu saja tidak. Saya cuman menemani Suradi ke tempat Nasoka untuk mendoakan uang itu,” tuturnya

Sementara itu, Nasoka mangatakan bahwa pada awalnya dirinya tidak mengenal kedua pelaku yakni Intan dan Suradi.

Kedua orang itu bertamu ke rumahnya untuk meminta tolong mendoakan agar uang palsu itu menjadi uang asli.

Dia pun mengaku bahwa dirinya kerap didatangi oleh tamu yang meminta dirinya untuk mendoakan terhadap perkara tertentu.

Namun dirinya baru pertama kali dimintai untuk mengubah uang palsu menjadi uang asli.

“Saya sampaikan Insyaallah, jika Allah merestui (untuk mengubah uang palsu menjadi asli) nanti pasti bisa, kalau tidak saya kembalikan uang itu,” pungkasnya.

Exit mobile version